Bursa Wall Street Ditutup Bervariasi Usai The Fed Naikkan Suku Bunga
Bursa Wall Street ditutup bervariasi pada Rabu (26/7) waktu setempat seiring kenaikan suku bunga Federal Reserve. The Fed menaikkan suku bunga acuan semalam sebesar 25 basis poin. Ini merupakan kenaikan ke-11 dalam 12 pertemuan kebijakan terakhir bank sentral Amerika Serikat (AS).
Dow Jones Industrial Average naik 82,05 poin, atau 0,23%, menjadi 35.520,12. S&P 500 turun 0,71 poin, atau 0,02%, pada 4.566,75. Nasdaq Composite turun 17,27 poin, atau 0,12%, menjadi 14.127,28.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bank sentral akan membuat keputusan pertemuan demi pertemuan serta mengamati dengan cermat data ekonomi, tetapi mencatat bahwa penurunan suku bunga sangat tidak mungkin terjadi tahun ini.
Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan jika pernyataan Fed tidak menandakan laju kenaikan yang lebih lambat ke depannya, tetapi bank mengharapkan penangguhan pada bulan September.
"Selalu ada ketakutan akan kejutan besar," kata Angelo Kourfafas, ahli strategi investasi di Edward Jones, mengutip Reuters, Kamis (27/7).
Kepala investasi Northwestern Mutual Wealth Managemen Brent Schutte, mengatakan pesan Powell jelas bahwa Fed akan menunggu dan melihat data ekonomi untuk membuat keputusan baru. "Saya pikir Fed tidak akan berhenti sampai mereka melihat inflasi upah turun," katanya.
Menyusul pendapatan yang telah lama ditunggu pada hari Selasa, saham perusahaan teknologi besar bereaksi beragam.
Hal lainnya, saham Microsoft yang turun 3,72% setelah menyusun rencana pengeluaran yang agresif untuk memenuhi permintaan layanan bertenaga kecerdasan buatan (AI) baru. Pembuat sistem operasi Windows tersebut masih melampaui perkiraan untuk pendapatan dan laba triwulanan.
Sementara saham Google naik 5,78% setelah laba kuartal kedua induk perusahaan melebihi ekspektasi Wall Street karena permintaan yang stabil untuk layanan cloud.