Bursa Wall Street Turun Dipicu Melambatnya Data Tenaga Kerja AS
Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street jatuh pada hari Jumat pekan lalu setelah laporan pekerjaan pemerintah menunjukkan pasar tenaga kerja yang melambat. Senada dengan kejatuhan bursa, kurs dolar dan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika juga melemah.
Dow Jones Industrial Average turun sekitar 0,4%. Lalu ada S&P 500 tergelincir 0,5%, membalikkan kenaikan pada hari sebelumnya. Nasdaq Composite yang terkoreksi 0,4%. Namun, Nasdaq masih didukung oleh kenaikan 8% saham Amazon.com. Sebab, Amazon melaporkan pertumbuhan penjualan dan laba yang mengalahkan perkiraan analis.
Di sisi lain, Apple memperkirakan berlanjutnya penurunan penjualan hingga kuartal saat ini. Alhasil, sahamnya turun hampir 5%.
Sebagaimana diketahui, Departemen Tenaga Kerja di Amerika Serikat mengatakan nonfarm payrolls meningkat 187.000 pekerjaan bulan lalu. Angka ini sedikit di bawah ekspektasi yaitu 200.000 pekerjaan. Pada saat yang sama, tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% dari 3,6% di bulan Juni.
Data juga menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik sedikit minggu lalu, sementara PHK turun ke level terendah 11 bulan di bulan Juli karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat.
Sementara itu indeks saham Eropa menguat. Rinciannya STOXX 600 naik 0,3% dan FTSE 100 meningkat 0,5% lebih tinggi. Indeks MSCI All-World melemah 2,6% pada Agustus berkat lonjakan imbal hasil obligasi pemerintah minggu ini setelah lebih banyak data menunjukkan perlambatan inflasi dan prospek banjir.
Lalu, dolar turun 0,4% terhadap sejumlah mata uang utama, berkebalikan setelah dua kenaikan mingguan berturut-turut. Hal ini menyebabkan kemajuan terbesar terhadap beberapa mata uang di tahun ini misalnya saja pound.