Ekonomi Cina Mulai Lesu, Apa Dampaknya ke Pasar Saham Indonesia?

 Zahwa Madjid
28 Agustus 2023, 16:13
Ekonomi Cina Mulai Lesu, Apa Dampaknya ke Pasar Saham Indonesia?
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Perekonomian Cina mulai lesu pada kuartal kedua 2023 imbas melemahnya permintaan di dalam dan luar negeri.

Melansir Reuters, data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan produk domestik bruto Cina tumbuh hanya 0,8% pada bulan April-Juni dari kuartal sebelumnya, berdasarkan penyesuaian musiman. Secara tahunan, PDB meningkat sebesar 6,3% pada kuartal kedua, meningkat dari 4,5% pada tiga bulan pertama tahun ini. Namun angka tersebut masih jauh dibawah perkiraan pertumbuhan sebesar 7,3%.

Lalu bagaimana dampak pelemahan ekonomi cina kepada pasar saham Tanah Air?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina melihat, efek pelemahan ekonomi Cina akan mempengaruhi Indonesia sebagai mitra dagang Indonesia. Dengan demikian, permintaan komoditas juga akan terpengaruh. 

“Sehingga ini membuat harga komoditas bergerak melemah. Dengan penurunan harga dan permintaan komoditas dari Cina, yang merupakan pemain besar, maka membuat harga saham yang erat kaitannya dengan komoditas akan melemah,” ujar Martha kepada Katadata.co.id, Senin (28/8).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor batu bara pada Juli sebesar US$ 2,55 miliar, turun 46% dibandingkan tahun lalu. Selama tujuh bulan terakhir, ekspor batu bara mencatatkan penurunan selama enam bulan. Sementara hanya pada Maret saja, nilai ekspor batu bara bisa tumbuh positif secara bulanan. Penurunan ini seiring harga batu bara pada bulan lalu yang sudah turun 65% dibandingkan tahun lalu.

Dengan melemahnya perekonomian Cina, Martha menilai investor asing bisa masuk dan berinvestasi di Indonesia. Dengan syarat Indonesia harus menjaga level pertumbuhan sesuai ekspektasi dan menjaga kestabilan nilai tukar.

Namun karena Indonesia akan segera memasuki masa pemilihan umum, sehingga ada kemungkinan investor juga cenderung wait and see sebelum memutuskan investasi di Indonesia.

“Saya rasa investor juga tidak langsung pindah ke Indonesia dan juga negara lain, karena masing-masing negara tetap ada country risk-nya,” ujar Martha.

Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...