Saham ASHA Anjlok 35% di Hari Pertama ARB Kembali Berlaku Simetris

Syahrizal Sidik
4 September 2023, 16:43
Saham ASHA Anjlok 35% di Hari Pertama ARB Kembali Berlaku Simetris
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Ilustrasi. Saham Cilacap Samudera Fishing Industry hari ini mengalami ARB 35% di hari pertama penerapan auto rejection secara penuh mulai 4 September 2023.

Saham perusahaan yang bergerak di bisnis perikanan, PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) mengalami penurunan 35% ke level Rp 54 setiap saham.

ASHA menjadi emiten pertama yang sahamnya anjlok menyentuh batasan auto reject bawah (ARB) simetris yang diberlakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara penuh mulai sesi pertama perdagangan 4 September 2023.

Sebagaimana diketahui, dengan berlakunya aturan ini, batasan auto reject saham untuk kenaikan dan penurunan dibuat sama, maksimal 35% dalam sehari yang disesuaikan berdasarkan fraksi harga ham setelah sebelumnya berlaku kebijakan asimetris pada masa pandemi Covid-19.

Dalam pertimbangannya, BEI mengembalikan kebijakan ini seperti semula karenakondisi ekonomi dan pasar saat ini telah kembali normal seiring dengan pencabutan status pandemi di Indonesia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ASHA pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu (1/9) berada di level Rp 83 per saham. Namun, hari ini sahamnya jatuh ke level Rp 54 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 270 miliar.

Nilai transaksinya mencapai Rp 2,75 miliar dengan frekuensi sebanyak 2.432 kali dan volume sebanyak 50,86 juta saham.

Cilacap Samudera Fishing memulai debut perdana di bursa pada 27 Mei 2022 lalu dengan menawarkan harga penawaran umum perdana saham Rp 100 per saham.

ASHA menjalankan bisnis di bidang perdagangan besar hasil perikanan dan aktivitas cold storage dengan melepas 1,25 miliar saham baru atau 25% dari modal yang telah di tempatkan dan disetor penuh. Melalui IPO ini, perseroan menargetkan dapat memperoleh dana sebesar Rp 125 miliar.

Berdasarkan publikasi laporan keuangan ASHA sampai dengan Juni 2023, perusahaan membukukan laba bersih Rp 8,67 miliar dengan pendapatan senilai Rp 206,82 miliar.

Total aset perusahaan mencapai Rp 236,22 miliar yang terdiri atas liabilitas Rp 46,97 miliar dan ekuitas Rp 188,25 miliar.

Saat ini, PT Asha Fortuna Corpora tercatat sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 30%. PT Inti Sukses International menguasai 15% saham, PT Mestika Arta Dirga 10,55%. Kemudian, pemegang saham publik 29,45% dan Ervin Sutioso dengan kepemilikan 15%. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...