Investor Antusias, Wall Street Segera Catat 2 IPO Bernilai Jumbo
Penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham yang luar biasa dari Arm Holdings milik SoftBank Group memicu optimisme di Wall Street. Apalagi selama dua tahun ini belum ada IPO yang bernilai jumbo di bursa saham Amerika Serikat.
Tak hanya IPO Arm yang merancang microchip untuk ponsel dan tablet, layanan pengiriman bahan makanan Instacart juga akan segera IPO di Wall Street.
Di balik IPO Arm pekan ini, ada nama besar Goldman Sachs. IPO ini akan menjadi yang terbesar sejak pembuat kendaraan listrik Rivian Automotive (RIVN) melakukan IPO pada November 2021.
Goldman juga berada di belakang penawaran lain yang diharapkan dalam beberapa minggu mendatang yang bisa menjadi salah satu yang terbesar tahun ini. Termasuk layanan pengiriman bahan makanan Instacart, perusahaan perangkat lunak otomasi pemasaran Klaviyo, dan pembuat sepatu Jerman Birkenstock.
JPMorgan Chase, Citigroup, dan Morgan Stanley juga terlibat sebagai penjamin emisi dalam satu atau lebih kesepakatan ini, bersama dengan Barclays dan Mizuho Financial Group.
Dikutip dari Yahoo Finance, Senin (11/9) ada 25 IPO pada kuartal ini hingga 6 September, senilai US$ 2 miliar. Nilai total tersebut turun 69% dari IPO yang dilakukan pada periode yang sama di kuartal kedua dan 17% dari periode yang sama di kuartal pertama.
Salah satu bankir pasar ekuitas di bank investasi besar mengatakan bahwa pasar IPO di Wall Street mungkin masih belum mendekati level historis pada tahun 2023, bahkan setelah menghitung Arm dan Instacart.
Kepala pasar modal ekuitas Amerika untuk Bank of America (BAC) Jim Cooney mengatakan, ada 10-15 perusahaan yang diharapkan investor dan bank investasi bisa IPO antara sekarang dan akhir tahun. Bank of America adalah salah satu bank yang membantu Arm dalam IPO.
“Jika sebagian besar dari mereka memiliki harga dan perdagangan yang baik maka kelas aset IPO akan mengalami kebangkitan dalam dua hingga tiga kuartal ke depan,” kata Cooney.
Menjelang debutnya, Arm mencatat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak enam kali lipat. Dengan kondisi kelebihan permintan tersebut, kemungkinan besar harga Arm akan mencapai kisaran yang ditargetkan sebesar US$ 47 hingga US$ 51 per saham. Perancang chip milik SoftBank Group Corp ini mencari tambahan dana sekitar US$ 5 miliar dalam IPO tersebut
Kisaran harga tersebut membuat Arm bernilai US$ 50 miliar hingga US$ 54,5 miliar. Namun belum diketahui pasti apakah Arm akan menarik cukup banyak permintaan investor untuk mencari valuasi yang lebih tinggi menjelang penetapan harga IPO pada 13 September mendatang. Sumber Reuters mengatakan, Arm akan memutuskan awal pekan ini apakah akan menaikkan kisaran harga IPO.
“Arm sedang mendiskusikan kemungkinan menaikkan kisaran harga dan mencari valuasi lebih dari US$ 54,5 miliar, mengingat kelebihan permintaan IPO,” kata sumber tersebut.
Sedangkan Instacart menargetkan valuasi sekitar US$ 8,6 miliar hingga US$ 9,3 miliar dalam IPO yang akan segera terjadi. Instacart akan mulai memasarkan penawaran umum perdana yang telah lama dinantikan kepada investor pada hari Senin.
Penilaian yang diharapkan jauh dari perkiraan Instacart senilai US$ 39 miliar yang dikumpulkan dalam putaran penggalangan dana pada tahun 2021. Tahun di mana Instacart mulai meletakkan dasar untuk pencatatan publik.
Bisnis Instacart berkembang pesat selama pandemi Covid 19 karena konsumen berusaha menghindari tempat umum yang ramai. Namun seiring dengan kembalinya pembeli ke toko, profitabilitas terbukti menjadi tantangan yang terus-menerus dialami perusahaan.