Saham Teknologi Rebound, Bursa Wall Street Kompak Menguat

Lona Olavia
12 September 2023, 06:51
Saham Teknologi Rebound, Bursa Wall Street Kompak Menguat
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar
Aktivis perubahan iklim dikelilingi oleh polisi saat mereka melakukan protes di Wall Street Bull di Lower Manhattan saat protes 'Extinction Rebellion'(pemberontakan kepunahan) di New York City, New York, Amerika Serikat, Senin (7/10/2019).

Nasdaq menguat 1,1% di Senin (11/9) ditopang rebound harga saham-saham perusahaan teknologi di Amerika Serikat (AS). Kabar spesifik tentang beberapa perusahaan teknologi memicu penguatan tersebut. 

Rebound adalah sebuah istilah yang menggambarkan kondisi naik dari pantulan yang terjadi setelah penurunan atau bearish.

Morgan Stanley melakukan upgrade terhadap Tesla, sementara Qualcomm dikabarkan akan memasok 5G modem untuk Apple. Selain Nasdaq, indeks-indeks Wall Street lain juga menguat di perdagangan awal pekan ini.

S&P 500 naik 0,6% menjadi 4.487, Nasdaq menguat 1,1% pada 13.917,  lalu Dow Jones Industrial Average naik 0,2% menjadi 34.663 poin.

S&P 500 membukukan 14 titik tertinggi baru dan 11 titik terendah baru, Nasdaq mencatat 36 titik tertinggi baru dan 199 titik terendah baru.

Volume di bursa AS relatif kecil, dengan 9,3 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 10 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.

Dari 11 indeks sektor S&P 500, sembilan indeks menguat, dipimpin oleh indeks sektor konsumen yang naik 2,77%, diikuti oleh kenaikan 1,17% pada sektor jasa komunikasi.

Sementara Tesla (TSLA.O) menguat 10% setelah Morgan Stanley meningkatkan pembuat mobil listriknya menjadi overweight dari equal-weight, dengan mengatakan superkomputer Dojo-nya dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan hampir US$ 600 miliar.

Megacaps lainnya juga naik, dengan Amazon (AMZN.O) naik 3,5% dan Microsoft (MSFT.O) bertambah 1,1%. 

Meta Platforms (META.O) melonjak 3,25% setelah sebuah laporan pada hari Minggu mengatakan platform media sosial sedang mengerjakan sistem AI baru yang lebih kuat. Walt Disney (DIS.N) bertambah 1,2% dan Charter Communications (CHTR.O) naik 3,2% setelah mereka mencapai kesepakatan untuk program Disney.

Penguatan juga ditopang oleh kabar bahwa The Fed memandang tidak ada kebutuhan mendesak bagi bank sentral AS itu untuk menaikkan suku bunga acuan di sisa tahun 2023 ini.

Investor menantikan data indeks harga konsumen bulan Agustus yang akan dirilis pada Rabu (13/9). Hal itu dinilai penting untuk mendapatkan petunjuk tentang seberapa dekat Federal Reserve dalam mengakhiri kampanye kenaikan suku bunganya. Hal ini akan diikuti oleh data harga produsen pada Kamis (14/9). 

Sebuah survei yang dilakukan The Fed di New York menunjukkan pandangan masyarakat Amerika secara keseluruhan terhadap inflasi tidak banyak berubah pada Agustus. Sebab mereka memperkirakan kenaikan harga rumah dan makanan, sementara kesehatan keuangan pribadi diprediksi akan lebih buruk. 

“Apa yang kami lihat adalah banyak sentimen positif yang benar-benar terkait dengan bullish di sekitar kemungkinan angka Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang lebih sesuai dengan moderasi,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York dikutip dari Reuters, Selasa (12/9).

Senada, mayoritas indeks di Eropa ditutup menguat di Senin (11/9) jelang rilis hasil pertemuan European Central Bank (ECB). Sebagian besar pelaku pasar meyakini ECB akan kembali menaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps di pertemuan pekan ini.

Dari regional Asia, pelaku pasar mengantisipasi data-data ekonomi penting dari Tiongkok. Diantaranya produksi industri, penjualan ritel dan harga jual properti di Jumat (15/9) mendatang.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...