Wall Street Naik Tipis di Tengah Penantian Suku Bunga The Fed
Wall Street ditutup sedikit berubah pada perdagangan Senin (18/9) karena pelaku pasar menantikan keputusan Federal Reserve Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan suku bunga utamanya pada keputusan Rabu (20/9) mendatang.
Dikutip dari Reuters Selasa (19/9), ketiga indeks saham utama AS mengakhiri sesi berombak dengan kenaikan nominal. Karena investor dengan sedikit katalis, menunjukkan sedikit keyakinan menjelang pertemuan kebijakan moneter dua hari The Fed.
Dow Jones Industrial Average naik 6,06 poin atau 0,02% menjadi 34.624, S&P 500 bertambah 3,21 poin atau 0,07% menjadi 4.453,53, dan Nasdaq Composite juga menguat 1,90 poin atau 0,01% menjadi 13.710,24.
Saham-saham energi yang didukung oleh kenaikan harga minyak mentah, memperoleh keuntungan terbesar dari 11 sektor utama S&P 500. Sementara saham-saham konsumen mengalami persentase penurunan terbesar, dengan Tesla Inc (TSLA.O) mengalami penurunan terberat.
S&P 500 membukukan enam titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 11 titik terendah baru. Nasdaq Composite mencatat 37 titik tertinggi baru dan 247 titik terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 9,44 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,05 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Bank sentral telah berjanji untuk tetap tangkas sehubungan dengan data ekonomi, yang telah menunjukkan tanda-tanda bahwa inflasi inti masih terus menurun menuju target tahunan The Fed sebesar 2%. Serta menunjukkan perekonomian AS tetap pada pijakan yang kuat.
Dengan latar belakang ini, meningkatnya kekhawatiran bahwa kebuntuan di Capitol Hill dapat mengakibatkan potensi penutupan pemerintahan membuat para pelaku pasar merasa gelisah.
Pasar keuangan saat ini memiliki kepastian 99% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga utama pada 5,25%-5%. Selain itu, pergerakannya kurang pasti, dengan kemungkinan 69% bahwa FOMC akan bertahan pada bulan November, menurut alat FedWatch CME.