Hotman Paris Bicara soal Investasi Saham, Apa Katanya?
Hotman Paris Hutapea memberikan pesan ke investor terkait investasi di instrumen pasar modal termasuk saham. Apalagi akhir-akhir ini banyak bermunculan kasus investasi bodong yang menelan banyak korban.
Sebagai seorang pengacara kondang, ia pun mengatakan, untuk berinvestasi di suatu instrumen dibutuhkan pikiran jernih dan pemahaman atas perusahaan apa yang akan dibelinya tersebut.
"Yah jangan rakus, lihat sejarah perusahaannya. Jangan seperti kasus investasi bodong, ditawarkan begitu besar-besar ternyata," katanya dalam Instagram Ellen May dikutip Senin (2/10).
Memang hal mendasar yang wajib dilakukan investor ketika ingin membeli saham adalah dengan mempelajari perusahaan secara mendalam. Perlu dipelajari latar belakang perusahaan, tempat operasional bisnis perusahaan, kinerja keuangan dan lain sebagainya.
Investasi saham memang menjanjikan tingkat keuntungan besar. Namun, perlu strategi jitu dalam menentukan pilihan saham yang potensial. Oleh karena itu, sebelum terjun ke dunia saham, calon investor perlu memahami cara memilih saham yang baik bagi pemula secara mendalam.
Pengetahuan tentang cara memilih saham secara tepat sangat membantu biar tidak terjebak dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi. Dengan begitu, investor bisa meraih cuan besar dari kepemilikan saham sekaligus terhindar dari kerugian.
"Just pakai otak, be reasonable itu saja. Lihat track record dari perusahaan," ucap Hotman.
Sebagai informasi Hotman Paris sempat berinvestasi secara besar-besaran di saham PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT). Namun menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Hotman telah menjual cukup banyak saham miliknya tersebut.
Sebagai informasi Data Sinergitama Jaya yang lebih dikenal dengan Elitery, didirikan pada tanggal 20 Juni 2011. Elitery adalah perusahaan penyedia layanan di bidang Teknologi Informasi, khususnya teknologi pusat data.
Elitery fokus pada teknologi pusat data terbaru yaitu pusat data virtual yang umumnya disebut dengan komputasi awan. Perusahaan melantai di BEI pada 6 Januari 2023 dengan harga penawaran umum perdana atau IPO Rp 120 per saham.