Tiga Pendiri GoTo Bakal Jual Saham, Ini Komentar BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan komentar atas rencana tiga pendiri PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang ingin menjual saham perusahaan. Ketiganya yakni Andre Soelistyo, William Tanuwijaya, dan Kevin Aluwi.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pelepasan saham yang dilakukan oleh William Tanuwijaya yang disampaikan melalui keterbukaan informasi tertanggal 13 Oktober 2023 telah memenuhi ketentuan yang ada.
"Beliau melakukan pelepasan saham seri A, di mana periode lock up telah berakhir tanggal 11 Desember 2022," kata Nyoman dalam pesan singkatnya, dikutip Minggu (22/10).
Pada struktur pemegang saham GOTO, terdapat dua seri saham yang diterbitkan oleh perseroan. Yaitu saham seri A merupakan saham biasa dan saham seri B yang adalah saham dengan hak suara multipel.
Sebagai informasi tambahan berdasarkan prospektus IPO terdapat informasi atas pengalihan saham seri A dan B sebagai berikut:
- Sesuai dengan Pasal 6 angka (1) POJK No. 22/2021 setiap pemegang saham seri B (MVS/SHSM) dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham seri B yang dimilikinya selama dua tahun sejak tanggal efektif atau 30 Maret 2024.
- Sesuai dengan Pasal 6 angka (2) POJK No. 22/2021, setiap pemegang saham seri A sebelum IPO dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham seri A yang dimilikinya sampai dengan delapan bulan sejak tanggal efektif atau 11 Desember 2022.
Merujuk informasi tersebut dapat disampaikan bahwa pemegang saham MVS juga memiliki saham seri A. Lalu pemegang saham dapat melepas kepemilikannya merujuk pada ketentuan yang berlaku selama periode pelarangan pengalihan telah berakhir.
Kemudian kriteria saham MVS dapat berubah menjadi saham biasa sebagaimana diatur pada POJK 22 Tahun 2021 Pasal 14. Di mana apabila hal tersebut terjadi secara otomatis berdampak pada porsi hak suaranya.
Lebih lanjut merujuk pada POJK 22 Tahun 2021, Pasal 5 Ayat 1 menyatakan penerapan saham dengan hak suara multipel (SHSM) paling lama 10 tahun sejak tanggal efektifnya pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum. Sedangkan Pasal 6 menyatakan pemegang saham dengan hak suara multipel dilarang mengalihkan sahamnya selama dua tahun setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.
Saham dengan hak suara multipel dapat berubah menjadi saham biasa sebagaimana diatur dalam Pasal 14, sebagai berikut:
- Pemegang saham SHSM meninggal dunia atau ditempatkan di bawah pengampuan dan dalam waktu paling lama enam bulan tidak dialihkan kepada pemegang saham dengan hak suara multipel lainnya.
- Pemegang saham SHSM mengalihkan sahamnya kepada pihak selain pihak yang telah ditetapkan dapat memiliki saham dengan hak suara multipel.
- Pemegang SHSM baik sendiri maupun secara bersama-sama memiliki hak suara tidak lebih dari 50% dari seluruh hak suara dan kondisi tersebut telah berlangsung paling singkat enam bulan sejak hak suara pemegang saham SHSM tidak lebih dari 50% dari seluruh hak suara.
- Berakhirnya jangka waktu saham dengan hak suara multipel.
- Pemegang saham SHSM yang merupakan badan hukum tidak lagi memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Ayat (6) atau Ayat (7); atau
- Pemegang saham SHSM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 Ayat (5) Huruf b tidak lagi menjabat sebagai anggota direksi emiten atau tidak dapat lagi menjalankan tugasnya sebagai direksi emiten berdasarkan penetapan instansi terkait termasuk Otoritas Jasa Keuangan.
Sebagaimana diketahui, melansir keterangan resmi perusahaan di keterbukaan informasi BEI, Andre Soelistyo memiliki rencana untuk menjual saham GOTO sampai 998,15 juta saham seri A, setara 10% dalam jangka waktu menengah.
Lalu William Tanuwijaya berencana menjual saham GOTO sampai dengan sejumlah 3,09 miliar saham seri A, setara 15% dalam jangka waktu menengah. Sebelumnya pendiri Tokopedia itu sudah menjual 332,22 juta saham GOTO pada 9-13 Oktober lalu dengan harga Rp 78,89 per saham. Dari hasil penjualan saham itu, William meraih dana Rp 26,2 miliar.
Sedangkan Kevin Aluwi sudah menjual saham GOTO dalam rangka diversifikasi dan menyeimbangkan kembali portofolio pribadinya. Kevin berencana untuk terus melakukan penjualan atas bagian dari saham seri A yang dimilikinya di GOTO.
Perlu diketahui jika Kevin Aluwi saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai karyawan, pejabat, direktur ataupun komisaris perseroan.