Pemilu Makin Dekat, JP Morgan Pilih Saham Perbankan dan Konsumer
Executive Director J.P. Morgan Indonesia Henry Wibowo menyebut saham-saham sektor perbankan dan konsumer berpotensi memiliki performa bagus hingga tahun depan. Pada tahun penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), perputaran uang ke dua sektor saham tersebut diprediksi bakal naik.
“Pada tahun Pemilu itu money circulation akan naik dan saya kira konsumsi domestik juga akan naik,” kata Henry di sela-sela Capital Market Summit Expo (CMSE) 2023 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (15/10).
Henry mengatakan, saham-saham sektor konsumer terbagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Sektor consumer staples atau konsumsi pokok, yaitu makanan dan minuman, barang-barang rumah tangga, dan produk kebersihan serta alkohol dan tembakau
2. Sektor konsumer diskresioner, yakni perhotelan, otomotif, onderdil, garmen, supermarket, dan media
“Sektor-sektor itu performance-nya akan baik di tahun Pemilu,” ucap Henry.
Sementara itu, untuk perusahaan besar yang ingin mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di tahun Pemilu, Henry mengatakan, minat investor akan tergantung pada sektor dan track record perusahaan calon emiten tersebut.
Senada dengan Henry, Chief Executive Officer (CEO) Schroders Investment Management Michael Tjoajadi juga mengunggulkan saham-saham sektor konsumer dan perbankan di tahun politik. “Kalau tahun politik kan ada biaya kampanye segala. Nah, itu akan memutar ekonomi itu (menggerakkan) sektor konsumer,” kata Michael saat dihubungi Katadata.co.id, Jumat (27/10).
Namun, ia juga mengingatkan bahwa investor perlu menghindari perusahaan yang beban utang dan pembayaran bunga yang tinggi karena kinerjanya juga bakal terpengaruh.
Sebelumnya, Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, mengatakan situasi politik tidak berpergaruh signifikan pada perdagangan saham. Namun, saham-saham di sektor konsumen berpotensi menguat menjelang Pemilu.
Jika melihat secara keseluruhan, Martha menyebut pada kuartal keempat konsumsi cenderung lebih tinggi sebab menjelang Pemilu sejumlah calon presiden (capres) atau partai politik kerap membagikan sembako. “Sektor saham consumer bisa jadi pilihan karena biasanya erat dengan Pemilu, biasanya bagi-bagi sembako. Lagi pula di kuartal keempat konsumsi masyarakat cenderung lebih tinggi,” kata Martha di Jakarta, pada Selasa (17/10) lalu.
Menunggu Capres dan Cawapres Favorit Investor
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menegaskan, yang ditunggu para investor adalah calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang mampu memberikan angin segar di bidang ekonomi.
Pemilu 2024 mendatang, kata Roger, lebih penting daripada Pemilu 2019 sebab pasangan capres dan cawapres yang bakal bertarung akan menentukan arah pasar saham ke depan.
“Yang ditunggu investor adalah capres-cawapres yang menjadi favorit market. Kemarin kan (pilihan pelaku pasar) Prabowo-Erick Thohir, sekarang siapa favorit market, kami masih menebak-nebak,” ujar Roger.