Keyakinan Konsumen Bakal Dorong Reli Lanjutan di Bursa AS
Para investor tengah menanti pengumuman laporan keuangan beberapa emiten pada minggu depan karena pasar saham berupaya memperpanjang reli baru-baru ini. Survei keyakinan konsumen yang akan diumumkan pada Jumat mendatang diprediksi akan mendukung kenaikan sejumlah indeks di Wall Street.
Laporan keuangan Disney (DIS) menjadi sorotan utama pekan ini. Sementara itu, kinerja Uber (Uber), Rivian (RIVN), Occidental Petroleum (OXY), dan Warner Brothers Discovery (WBD) juga ditunggu-tunggu oleh investor.
Di sisi lain, kalender ekonomi akan cenderung sepi. Puncaknya adalah laporan pertama survei sentimen konsumen November dari University of Michigan yang dijadwalkan akan diumumkan pada Jumat mendatang.
Saham-saham mulai memasuki pekan perdagangan yang positif pada bulan November setelah melewati minggu terbaik kurang lebih satu tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya keyakinan investor terhadap berakhirnya kampanye kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed). Hal ini diprediksi akan mengakibatkan lonjakan harga saham hingga akhir pekan.
Melansir dari Yahoo Finance, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) meroket 5%, sedangkan S&P 500 melonjak hampir 6% pada minggu lalu. Indeks Komposit Nasdaq yang berisi saham-saham perusahaan teknologi, juga terapresiasi lebih dari 6,6% dan mencatat kinerja mingguan terbaik dari semua indeks utama sepanjang tahun ini.
Disney memimpin kenaikan pendapatan pada minggu ini. Raksasa media ini akan mengumumkan laporan keuangannya pada Rabu. Investor akan berfokus pada struktur pelaporan baru perusahaan, khususnya rincian tambahan tentang Entertainment and Sports Programming Network (ESPN), yang baru-baru ini merilis laporan keuangan terpisah untuk pertama kalinya.
Dalam beberapa minggu terakhir, musim laporan keuangan tak banyak mempengaruhi pasar. Hal itu disebabkan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve telah membuat pasar bergejolak menjelang pertemuan FOMC pada 1 November lalu.
Namun, kekhawatiran tersebut kini mulai mereda, karena imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor sepuluh tahun telah mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan, pada Jumat (3/11). Ini merupakan penurunan dari level tertinggi dalam 16 tahun yang diyakini oleh para ahli strategi Wall Street sebagai penghambat yang signifikan bagi saham.
Direktur Pelaksana Senior Evercore ISI Julian Emanuel mencatat fakta bahwa imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor sepuluh tahun ttidak pernah bertahan di atas 5% sehingga lonjakan baru-baru ini telah "mengubah psikologi pasar." Menurut data Evercore ISI, sebanyak 404 perusahaan yang masuk di Indeks S&P 500 telah melaporkan pendapatan pada Jumat pagi.
Dengan menggunakan proyeksi terbaru berdasarkan laporan pendapatan sejauh periode ini, Evercore ISI memperkirakan perusahaan-perusahaan S&P 500 akan melaporkan pertumbuhan penjualan sebesar 2,2% dan pertumbuhan pendapatan sebesar 3,6% untuk kuartal ketiga. Jika statistik tersebut benar, hal ini akan menandai pertama kalinya perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan sejak kuartal keempat 2022.
Julian Emanuel menyebut minggu ini mengingatkan investor bahwa mereka dapat menghasilkan uang dari saham dengan tingkat suku bunga pada tingkat ini atau lebih tinggi. Hal ini terjadi selama lebih dari satu dekade sebelum Krisis Keuangan Global (GFC).
"Meskipun kami terus melihat jangka menengah sebagai tantangan mengingat ketidakpastian pendapatan, kondisi geopolitik yang mengganggu, dan potensi resesi, alasan untuk tetap melakukan lindung nilai (hedging) saat ini tidak lagi berlaku,” ujar Emanuel.