Valuasi ASII Dianggap Murah, Harga Sahamnya Ditargetkan Bisa ke 6.600
CGS-CIMB Sekuritas Indonesia menyebut industri kendaraan empat roda dan pasar kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) akan terus meningkat dalam jangka panjang. Selain itu, transisi untuk konsumen Indonesia akan dimulai dari model hybrid dalam waktu dekat.
Tim Analis CGS-CIMB Sekuritas Handy Noverdanius, Utami Ratnasari, dan Owen Sebastian Tjandra menyebut, PT Astra Internasional Tbk (ASII) memiliki keunggulan dalam model kendaraan hybrid dengan pangsa pasar sebesar 98%, tidak termasuk mild hybrid.
Keunggulan tersebut didukung oleh ekosistem otomotif yang kuat, mulai dari jaringan diler yang luas, layanan purna jual yang komprehensif, hingga fasilitas pembiayaan dan asuransi. Menurut pendapat mereka, faktor-faktor ini tidak mudah ditiru oleh pesaing baru.
Selain itu melihat valuasi harga saham ASII saat ini yang dinilai tidak terlalu tinggi alias terbilang murah, maka CGS-CIMB merekomendasikan tambah saham emiten holding dengan berbagai sektor bisnis dari pertambangan, keuangan, kesehatan, marketplace hingga digital itu.
“Target harganya sebesar Rp 6.600 per lembar,” tulis riset dikutip Rabu (15/11).
ASII juga berencana untuk memperkenalkan lebih banyak model 4W hybrid di masa yang akan datang. Dengan keberhasilan penjualan yang baik dari peluncuran model hybrid Innova Zenix baru-baru ini, mereka yakin ASII dan mitra mereknya akan terus menghadirkan lebih banyak model hybrid ke pasar.
Namun, faktor utama yang menjadi masalah saat ini bagi kendaraan listrik adalah nilai jual kembali dan kurangnya infrastruktur pengisian daya.
Akan tetapi pengaruh dari berita buruk juga telah dipertimbangkan dan harga valuasi saat ini. “Harga saham ASII telah mempertimbangkan informasi negatif mengenai kinerja penjualan mobil yang kurang kuat, serta berita terkini tentang investasi dan insentif kendaraan listrik di Indonesia,” tulis riset.
Dalam analisisnya, tim analis CGS-CIMB Sekuritas menyebut valuasi saham ASII saat ini merefleksikan 7,4 kali atau 8,3 kali price earning pada 2024.
“Kami rasa valuasi saat ini di 7,4 kali price to earning proyeksi tahun 2024 atau 8,3 kali price to earning. Tidak termasuk United Tractors dan Astra Agro Lestari yang tidak terlalu mahal di -1,5 dari standar deviasi,” tulis riset.
Pada perdagangan Rabu (15/11) pukul 15.30 WIB, saham ASII terpantau tengah menguat 1,76% ke Rp 5.775 per lembar. Sedangkan selama tahun berjalan menguat 1,32%.