IHSG Bertahan di Level 7.000, Investor Borong Saham Emiten Big Cap
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,08% ke level 7.009 pada perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (24/11). Seharian, IHSG bertahan di zona hijau.
Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp 12,35 triliun dengan volume saham yang terjual sebanyak 27,49 miliar unit dan frekuensi sebanyak 1,30 juta kali.
Sebanyak 245 saham berakhir naik, 276 saham lainnya melemah dan 231 saham bergerak stagnan. Nilai kapitalisasi pasar IHSG terangkat ke posisi Rp 11.087 triliun.
Investor aktif memborong saham emiten berkapitalisasi besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 565 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 537 miliar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 471 miliar dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 461 miliar.
Kinerja IHSG tak seirama dengan laju mayoritas bursa Asia yang mengalami pelemahan. Indeks Hang Seng terpantau melemah 1,96%, indeks Shanghai Composite juga turun 0,68%.
Lalu, indeks Straits Times terkoreksi 0,54%. Indeks Nikkei mengalami kenaikan 0,52% sedangkan indeks LQ45 menguat tipis 0,15%.
Bila dilihat kinerja secara sektoral penggerak IHSG, saham teknologi mengalami kenaikan tertinggi sebesar 2,01%. Saham emiten di sektor ini yang menguat misalnya saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) 8,89% dan saham PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) naik 1,80%.
Sebaliknya, saham di sektor infrastruktur mengalami koreksi harian terdalam. Emiten sektor ini yang sahamnya melemah misalnya, saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI) 1,5%, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) 1,04% dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) turun 1,89%.
Saham top gainers:
- Bank Neo Commerce (BBYB)
- Allo Bank Indonesia (BBHI)
- Amman Mineral Internasional (AMMN)
- VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR)
- Mitra Adiperkasa (MAPI)
Saham top losers:
- Jhonlin Agro Raya (JARR)
- Barito Renewables Energy (BREN)
- Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
- Platinum Wahab Nusantara (TGUK)
- Indosat (ISAT).