Mirae Asset Ramal IHSG Tembus 8.100 di 2024, Saham Ini Berpeluang Cuan
Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh level psikologis 8.100 pada tahun depan. Proyeksi ini mengacu pada berbagai faktor, termasuk potensi kebijakan ekonomi yang mendukung, kejelasan hasil pemilu, hingga perbandingan valuasi IHSG dengan pasar saham negara lain.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy optimis, laju IHSG masih menguat hingga akhir tahun ini. Meskipun, perusahaan sekuritas tersebut sebelumnya menurunkan proyeksi IHSG dari sebelumnya di kisaran 7.400 untuk sepanjang tahun 2023 menjadi pada rentang 7.200 hingga 7.300.
“Jadi kita meyakini, IHSG untuk tahun ini di kisaran 7.200-an,” kata Robert dalam acara Media Day: December 2023-The Rising of Technology and Digital Economy in 2024 Capital Market, Kamis (14/12).
Dalam penilaian valuasi, IHSG dinilai layak untuk dihargai lebih tinggi karena rasio Price to Earnings (PE/ratio) yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar saham India, meskipun profitabilitasnya sebenarnya serupa.
Robert menyebut, hal ini lebih menarik jika dibandingkan dengan negara seperti Korea dan Jepang yang memiliki suku bunga atau risiko kontrak yang lebih rendah. “Seperti misalnya Korea, Jepang itu valuasinya bisa lebih tinggi. Jepang bahkan bisa valuasinya jauh lebih tinggi hampir mendekati seperti India,” tambah Robert.
Oleh karena itu, ia optimis untuk IHSG pada tahun 2024 diperkirakan dapat tercapai setelah kepastian terkait rendahnya tingkat suku bunga, hasil dari pemilu, serta potensi perubahan valuasi yang mungkin terjadi atau re-rating.
Team riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai sektor teknologi digital akan menjadi salah satu sektor yang prospektif tahun depan, bersama dengan sektor perbankan, telekomunikasi, otomotif, logistik, dan sektor lain yang terkait dengan konsumsi.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Divisi Riset PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Verdi Ikhwan optimistis rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham Indonesia dapat mencapai target senilai Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.
“Optimis karena kondisi setelah Pemilihan Umum (Pemilu), secara historikal biasanya terjadi pembalikan. Artinya responsnya bagus, [ada] peningkatan transaksi,” ujar Verdi, dalam Edukasi Wartawan bertema Market Outlook 2024 secara daring, Rabu (13/12).
Peningkatan RNTH tahun depan juga akan dipengaruhi oleh meningkatnya supply dan demand seiring meningkatnya jumlah perusahaan tercatat dan jumlah investor di pasar modal Indonesia.
“Kami punya base dari supply and demand, jumlah emiten kita banyak, jumlah investor banyak. Sehingga, kita optimis, termasuk kondisi makro kita, pemerintah menargetkan tumbuh 5%, itu lumayan besar dibandingkan negara lain,” ujar Verdi.
Lebih lanjut, BEI optimistis jumlah perusahaan tercatat baru yang akan melangsungkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham akan mencapai target yakni sebanyak 62 perusahaan di 2024.