OJK: Kinerja IHSG Tertinggi Kedua di ASEAN Sepanjang 2023
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Buat ringkasan dengan AI
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK mencatat kinerja Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat 6,16% sepanjang tahun 2023. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 11.674 atau yang tumbuh sebesar 22,90% sejak awal tahun lalu hingga Desember 2023.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi mengatakan, pasar saham Indonesia sampai dengan 29 Desember 2023 menguat 2,71% selama sebulan atau month to date ke level 7.272,8 jika dibandingkan pada November 2023 yaitu 7.080,74.
"Secara year to date [2023] kinerja IHSG menjadi yang tertinggi kedua di Bursa Asean setelah Vietnam, yang menguat 6,16%," kata Inarno dalam hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan atau RDKB, Selasa (9/1).
Inarno juga mencatatkan net buy atau non-resident sebesar Rp 7,67 triliun secara bulanan, dibanding November 2023 terjadi outflow sebesar Rp 0,52 triliun month to date. Sehingga secara year to date investor non resident membukukan pembelian bersih Rp 0,10 triliun. Jika dibanding november 2023 terjadi pembelian bersih Rp 11,86 triliun ytd.
Selain itu, likuiditas transaksi pasar saham di Desember 2023 tercatat meningkat Rp 10,75 triliun ytd per hari. Jika dibandingkan November 2023 Rp 9,54 triliun. "Capaian atas kinerja pertumbuhan investor pasar modal 18,04% menjadi 12,17 juta investor," sebut Inarno.
Inarno juga menjelaskan jika penguatan juga terjadi pasar Surat Berharga Negara (SBN) per 29 Desember 2023 membukukan aliran modal asing (inflow) sebesar Rp 8,17 triliun secara bulanan atau month to date (mtd). Jika dibandingkan November 2023 inflow-nya Rp 23,5 triliun mtd. Sehingga kembali mendorong penurunan yield sbn sebesar 13,30 basis poin secara bulanan di seluruh tenor.
"Adapun untuk pasar obligasi korporasi aliran dana masuk asing Rp 541,83 miliar mtd. dan secara ytd masih tercatat outlow Rp 0,92 triliun," kata Inarno.
Pada industri pengelolaan investasi, nilai AUM per 29 Desember 2023 sebesar Rp 824,73 triliun, dengan nilai aktiva bersih Rp 501,46 triliun atau naik sebesar 1,77% secara bulanan. Investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp 6,31 triliun secara bulanan.
Pada industri pengelolaan investasi, nilai AUM per 29 Desember 2023 sebesar Rp 824,73 triliun, dengan nilai aktiva bersih Rp 501,46 triliun atau naik sebesar 1,77% secara bulanan. Investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp 6,31 triliun secara bulanan.
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Syahrizal Sidik