Saham Grup Barito Ambles, Kekayaan Prajogo Menguap Rp 119 Triliun

Syahrizal Sidik
10 Januari 2024, 11:03
Saham Grup Barito Ambles, Kekayaan Prajogo Menguap Rp 119 Triliun
Barito-pasific.com
Konglomerat Prajogo Pangestu
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Nilai kekayaan bersih konglomerat Prajogo Pangestu, anjlok US$ 7,7 miliar atau sekitar Rp 119 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.568 per dolar AS hingga Selasa kemarin (9/1).

Data tersebut sebagaimana tercantum dalam Forbes Real Time Billionaires. Harta Prajogo menguap 15,31% dan menjadikannya sebagai miliarder dunia dengan penurunan paling dalam dibanding Elon Musk yang turun US$ 3,9 miliar hingga pemilik brand fesyen mewah Louis Vuitton, Bernard Arnault yang turun sebesar US$ 2,8 miliar. 

Meskipun kekayaannya anjlok, Prajogo tetap bertengger di posisi puncak sebagai orang terkaya di Indonesia. Kekayaan bersihnya mencapai US$ 42,7 miliar atau setara Rp 664,75 triliun, lebih tinggi dari harta pemilik Bayan Resources Low Tuck Kwong dan duo pemilik Grup Djarum, R. Budi Hartono US$ 26,3 miliar dan Michael Hartono US$ 25,2 miliar.

Penurunan tajam kekayaan Prajogo tidak terlepas dari kejatuhan harga saham perusahaan miliknya di lantai bursa pada perdagangan Selasa kemarin, bahkan beberapa ada yang mengalami auto reject bawah (ARB).

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) ditutup anjlok 20% ke level 5.400 per saham. Lalu saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) merosot signifikan 20% ke level Rp 4.220 per saham. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga jatuh 18,18% ke level Rp 1.080. 

Meski begitu, pada perdagangan Rabu ini (10/1), saham BRPT mulai bangkit 4,63% ke level Rp 1.130 per saham dan saham BREN mulai terangkat 3,7% ke posisi Rp 5.600 per lembarnya. Hanya saham TPIA yang masih melemah 6,16% pada posisi Rp 3.960 per unit.

Investment Analyst Lead Stockbit Rahmanto Tyas Raharja mengatakan, emiten grup Barito tercatat mengalami penurunan harga yang dalam, dengan beberapa di antaranya sempat mengalami ARB. 

"Penurunan harga saham Grup Barito hari ini berpotensi disebabkan oleh aksi profit taking yang dilakukan investor," kata Tyas dalam risetnya, Selasa (9/1). Hal ini mengingat mayoritas harga saham grup Barito telah mengalami kenaikan signifikan beberapa bulan terakhir.

Sentimen lain yang tidak bisa dielakkan para pelaku pasar ialah saat ini otoritas bursa yang tengah menyelidiki saham Grup Barito lainnya, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Saham tersebut hingga kini masih disuspensi bursa dan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan lebih dalam dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Kristian Manullang menegaskan hingga kini dari hasil investigasi belum ditemukan praktek manipulasi di saham CUAN. “Kalau ada temuan indikasi manipulasi, akan kami koordinasikan dengan OJK,” kata Kristian. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...