Emiten Grup Bakrie Ancara Logistics Bakal IPO, Bidik Dana Rp 879,9 M

Nur Hana Putri Nabila
17 Januari 2024, 14:15
Emiten Grup Bakrie Ancara Logistics Bakal IPO, Bidik Dana Rp 879,9 M
Dokumentasi Perseroan
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Emiten yang terafiliasi Grup Bakrie, PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) maksimal 3,16 miliar saham atau 20%.

Emiten yang bergerak di sektor energi tersebut membuka harga penawaran awal di rentang Rp 268 - Rp 278 per saham. Sehingga dari aksi korporasi ini, perseroan bisa meraup dana segar sebanyak Rp 879,91 miliar.

Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.

Sementara dana hasil IPO saham yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum, seluruhnya akan digunakan sebagai berikut:

1. Sebesar 75,00% akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu MCT. Di mana dana tersebut akan digunakan oleh MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited. 

2. Sekitar 20,64% akan digunakan untuk belanja modal guna menunjang kegiatan usaha utama perseroan, yaitu untuk pembelian tongkang sungai. 

Secara rinci, sebesar 46,62% akan digunakan untuk pelunasan seluruh angsuran atas pembelian delapan buah tongkang sungai dan biaya pengiriman atau penarikan tongkang sungai tersebut yang akan dikapitalisasi.

Tak hanya itu, sekitar 53,38% akan digunakan untuk pembayaran atas seluruh nilai pembelian tujuh buah tongkang sungai yang akan dibeli dari pihak ketiga. Adapun biaya pengiriman atau penarikan tongkang sungai tersebut yang akan dikapitalisasi, yang ditargetkan akan diterima oleh perseroan pada semester 2 tahun 2024.

3. Sisanya akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan. Hal itu termasuk dan tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.

Adapun kebijakan pembagian dividen, berdasarkan UUPT dan anggaran dasar perseroan, seluruh laba bersih perseroan setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan wajib dapat dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen, kecuali ditentukan lain dalam RUPS. Perseroan hanya dapat membagikan dividen apabila perseroan mempunyai saldo laba yang positif.

Penetapan, jumlah dan pembayaran dividen di kemudian hari atas saham, jika ada, akan bergantung pada hasil operasional, arus kas dan kondisi keuangan dan rencana pengembangan usaha di masa yang akan datang.

Dengan memperhatikan ketentuan tersebut di atas, perseroan berencana untuk membagikan dividen kas sebanyak-banyaknya sampai dengan 80% dari laba tahun berjalan setelah menyisihkan untuk cadangan wajib mulai tahun buku 2024 serta penyisihan untuk belanja modal dan kebutuhan modal kerja. 

“Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa yang akan datang,” demikian dikutip dari prospektus pada Rabu (17/1).

Berdasarkan laporan keuangannya, laba neto perseroan untuk periode delapan bulan yang berakhir pada 31 Agustus 2023 adalah sebesar Rp 166,12 miliar meningkat Rp 93,21 miliar atau 127,87% dibandingkan dengan periode delapan bulan yang berakhir pada 31 Agustus 2022 sebesar Rp 72,9 miliar.

Adapun pemegang saham ALII setelah IPO adalah PT Graha Adika Niaga sebanyak 32,87%, Solomed Capital Pte.Ltd 31,58%, PT Borneo Logistik Indonesia 11,02%, Nalinkant Amratial Rathod 2,11%, Aninditha Anestya Bakrie 2,42%, dan masyarakat sebanyak 20%.

Adapun permodalan, pengendali dan susunan pemegang saham ALII yakni Aburizal Bakrie sebanyak 99,90% dan Aninditha Anestya Bakrie 0,10%.

“Pemilik manfaat akhir perseroan adalah Aburizal Bakrie dan Nalinkant Amratlal Rathod,” tulis prospektus, Rabu (17/1).

Berikut jadwal sementara IPO PT Ancara Logistics Indonesia Tbk:

  • Masa Penawaran Awal: 17 – 24 Januari 2024
  • Tanggal Efektif: 31 Januari 2024
  • Masa Penawaran Umum: 1 – 5 Februari 2024
  • Tanggal Penjatahan: 5 Februari 2024
  • Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik: 6 Februari 2024
  • Tanggal Pencatatan Saham pada BEI: 7 Februari 2024

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...