Ekonomi AS Tumbuh Lebih Cepat, Bursa Wall Street Serempak Naik

Syahrizal Sidik
26 Januari 2024, 07:02
Ekonomi AS Tumbuh Lebih Cepat, Bursa Wall Street Kompak Menghijau
ANTARA
Bursa Wall Street, Amerika Serikat kompak menguat pada perdagangan Kamis.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Bursa saham acuan Amerika Serikat, Wall Street, kompak menguat di tengah sentimen kenaikan kurs dolar dan penurunan imbal hasil obligasi pemerintah. US Treasury melandai setelah data menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal keempat.

Pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 242,74 poin, atau 0,64%, menjadi 38.049,13, S&P 500 juga terangkat 25,61 poin, atau 0,53%, menjadi 4.894,16, dan Nasdaq Composite menguat 28,58 poin, atau 0,18%, menjadi 15.510,50.

Berdasarkan data Departemen Perdagangan, ekonomi AS tumbuh kuat karena pengeluaran konsumen yang tinggi menantang prediksi resesi pada tahun 2023, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat tumbuh 3,3% secara tahunan dan 2,5% secara tahunan. 

Di sisi lain, dolar AS menguat pada Kamis kemarin karena data menunjukkan bahwa The Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk memangkas Fed Funds Rate. 

S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi kelima berturut-turut, investor Wall Street menunjukkan sedikit lega bahwa ekonomi AS berjalan lebih baik dari yang diharapkan. Peter Cardillo, ekonom Spartan Capital Securities, New York, mengatakan bahwa angka-angka tersebut membuat investor makin optimis. 

"Pada dasarnya ini laporan yang bagus, tetapi kemungkinan akan mendorong Fed untuk menjaga suku bunga tetap stabil setidaknya hingga kuartal ketiga atau keempat tahun 2024," kata Cardillo, dikutip dari Reuters, Jumat (26/1).

"Konsumen masih melakukan pengeluaran dan itu baik untuk perusahaan-perusahaan Amerika. Fokus pasar adalah pada data inflasi dan konsumen."

Imbal hasil obligasi turun karena investor menaikkan harga setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dari yang diharapkan, bersamaan dengan laju inflasi yang berada pada jalur untuk memenuhi target 2% Federal Reserve.

Imbal hasil obligasi Treasury AS berjangka 10 tahun turun menjadi 4,128% dibandingkan dengan penutupan AS sebelumnya pada 4,178% pada hari Rabu. 

Meski begitu, Eugene Epstein, kepala struktur untuk Amerika Utara di moneycorp di New Jersey berpendapat, dalam menghadapi semua informasi ini bahwa ekonomi tumbuh baik, pasar masih belum percaya pada premis suku bunga tinggi untuk jangka waktu yang lama yang diberikan oleh Fed. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...