Analis Sebut Merger GOTO dan Grab Bisa Ciptakan Monopoli, Kenapa?

Nur Hana Putri Nabila
12 Februari 2024, 13:40
Analis Sebut Merger GOTO dan Grab Bakal Ciptakan Monopoli Pasar
Dokumentasi GOTO
Analis menilai merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab berpotensi menimbulkan monopoli.
Button AI Summarize

Dua raksasa perusahaan teknologi, Grab Holdings Ltd. and GoTo Group dikabarkan tengah menjajaki pembicaraan penggabungan usaha alias merger. Analis menyoroti, aksi korporasi ini berpotensi menimbulkan monopoli.

Menurut Lead Investment Analis Stockbit Sekuritas, Edi Chandren menyampaikan bahwa jika menilik dari dari perspektif bisnis, merger antara GOTO dan Grab berpotensi untuk memberikan dampak positif terhadap profitabilitas bisnis on-demand services GOTO. 

Saat ini, kata Edi, GOTO masih mencatatkan kerugian usaha sebesar Rp 8,79 triliun per kuartal III 2023. Melalui merger ini, jika berhasil dieksekusi dengan baik, hal tersebut dapat memperbaiki profitabilitas GOTO.

Namun, dari sudut pandang regulator, Stockbit Sekuritas menilai bahwa rencana merger antara GOTO dan Grab mungkin akan lebih sulit untuk dieksekusi dibandingkan dengan kolaborasi GOTO dengan TikTok. Hal itu karena status GOTO dan Grab sebagai dua pemain terbesar dalam layanan on-demand di Indonesia. 

“Hal ini karena status GOTO dan Grab sebagai dua pemain terbesar pada layanan on-demand services di Indonesia, sehingga dapat memunculkan kekhawatiran monopoli,” kata Edi dalam analisnya, Senin (12/2). 

Meskipun demikian, Edi mencatat bahwa isu merger tersebut bakal memberikan dampak positif terhadap nilai saham GOTO. Sebagai contoh, lanjut Edi, setelah kabar kolaborasi antara GOTO dan TikTok pada pertengahan November 2023, saham GOTO menanjak lebih dari 40% dari posisi di bawah Rp 80 per lembar hingga menjadi mencapai titik tertinggi atau all time high (ATH) di level Rp 116 per lembar pada 4 Desember 2023. 

Di samping itu, Analis Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda juga mengatakan hal serupa. Vicky mengatakan secara positif, merger tersebut dapat mengurangi biaya operasional GOTO yang saat ini tinggi sehingga berpeluang untuk meningkatkan laba perusahaan. Selain itu, kata Vicky, ada kesempatan untuk meningkatkan margin dan nilai tambah bisnis secara keseluruhan.

“Dengan kombinasi tersebut dapat membuka peluang untuk mengembangkan layanan baru yang inovatif dan menarik bagi konsumen,” kata Vicky kepada Katadata.co.id, Senin (12/2). 

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...