Dua Komisaris Vale Mundur di Tengah Bergulirnya Divestasi Saham

Nur Hana Putri Nabila
12 Februari 2024, 18:15
Dua Komisaris Vale Mundur di Tengah Rencana Divestasi Saham
Arief Kamaludin|KATADATA
PT Vale Indonesia Tbk (INCO)
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

 

Emiten pertambangan nikel, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan pengunduran diri dua jajaran komisarisnya Deshnee Naidoo sebagai Presiden Komisaris dan Gustavo Garavaglia sebagai Komisaris. Pengunduran diri kedua komisaris itu terjadi di tengah terus bergulirnya negosiasi terkait divestasi saham Vale kepada pemerintah. 

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Vale Indonesia, Filia Alanda menyampaikan pengunduran dua komisaris tersebut per 9 Februari 2024. Dengan demikian, perusahaan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling lambat 90 hari setelah diterimanya pengunduran diri tersebut.

Filia memastikan, pengunduran diri tersebut tidak berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya mengatakan telah menerima surat dari Menteri BUMN Erick Thohir yang meminta agar proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Mining Industry Indonesia (MIND ID) dipercepat. Hal ini seiring masih alotnya negosiasi harga saham yang akan didivestasikan.

“Sudah ada surat dari Menteri BUMN untuk cepat menyelesaikan dengan beberapa poin-poin yang memang harus diselesaikan. Nah ini sedang kami proses,” kata Arifin di kantornya, dikutip Senin (5/2).

Kinerja Vale Sepanjang 2023 

Sepanjang tahun lalu, emiten bersandi INCO ini membukukan laba tahun berjalan entitas induk sebesar US$ 274,33 juta atau sekitar Rp 4,28 triliun. Perolehan laba ini naik 36,89% dibanding dengan tahun sebelumnya, yakni US$ 200,4 juta atau sekitar Rp 3,12 triliun. 

Peningkatan laba tersebut dipicu oleh kenaikan pendapatan sebesar 4,48% secara year on year (yoy) mencapai US$ 1,23 miliar atau sekitar Rp 19,23 triliun. Seiring dengan itu, beban pokok pendapatan juga tumbuh sebesar 2,24%, mencapai US$ 885,24 juta.

Sebagian besar pendapatan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berasal dari penjualan kepada Vale Canada Limited (VCL), sementara pendapatan lainnya sebesar US$ 246,45 juta diperoleh dari penjualan kepada Sumitomo Metal Mining.

Pada pertengahan 2023, nilai aset perusahaan mencapai US$ 2,92 miliar, mengalami peningkatan sebesar 10,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Aset tersebut didominasi oleh aset lancar sebesar US$ 1,03 miliar, sedangkan sisanya merupakan aset tak lancar sebesar US$ 1,89 miliar.

Sementara itu, liabilitas INCO mencapai US$ 361,46 juta meningkat dibandingkan dengan akhir tahun 2022 yang sebesar US$ 303,33 juta. Kemudian, ekuitas perusahaan pada periode sembilan bulan tahun 2023 mencapai US$ 2,56 miliar.

Di sisi lain, Berdasarkan data RTI Business, price earning ratio (PER) INCO di pasar saham mencapai 8,85 dan price to book value (PBV) 1,04 pada penutupan perdagangan saham hari ini, Senin (12/2). Adapun sahamnya tercatat melesat 10,93% di level Rp 4.060 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 40,34 triliun. Adapun sahamnya terpantau turun 0,98% selama sebulan terakhir.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...