Wacana Merger GOTO dan Grab Mencuat, Ini Respons BEI

Nur Hana Putri Nabila
12 Februari 2024, 18:42
Wacana Merger GOTO dan Grab Mencuat, Ini Respons BEI
Katadata/Hufaz Muhammad
BEI merespons rencana penggabungan usaha antara GOTO dengan Grab
Button AI Summarize

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan komentar mengenai bergulirnya wacana penggabungan usaha alias merger antara Grab Holdings Ltd. dengan GoTo Group. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menyebut bahwa BEI akan meminta penjelasan kepada para pihak terkait. 

“Kalau yang rumor dan lain-lain tentu kami akan follow up dalam bentuk permintaan penjelasan. Saya tidak komentar tentang merger yang belum disampaikan,” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, (12/2).

Nyoman juga menegaskan, informasi terakhir tentang GOTO kepada BEI adalah terkait dengan divestasi saham sebanyak 75% dari Tokopedia, unit bisnis e-commerce GOTO kepada TikTok. Divestasi saham ini tuntas pada 31 Januari 2024 lalu dan merupakan bagian dari rangkaian investasi TikTok ke GOTO Group. Nilai transaksi secara keseluruhan mencapai US$ 2,18 miliar, atau sekitar Rp 34 triliun. Dengan akuisisi ini, Tokopedia kini dikendalikan TikTok.

Seperti diberitakan Bloomberg, kedua perusahaan disebut sedang menjajaki rencana penggabungan usaha. Merger ini dilakukan untuk mengentikan kerugian bertahun-tahun dan persaingan ketat kedua perusahaan utamanya di layanan transportasi daring. Jika kesepakatan merger ini terwujud, valuasi kedua perusahaan ditaksir akan mencapai US$ 20 miliar, atau setara Rp 312 triliun dengan rata-rata kurs Rp 15.630 per dolar AS. 

Secara terpisah, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai kedua perusahaan ini berpotensi praktik monopoli jika sepakat merger. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur belum dapat berkomentar mengenai kabar adanya diskusi terkait merger GoTo Gojek Tokopedia dan Grab.

“Saat ini info yang berkembang begitu. Untuk transaksi tersebut, tentunya ada potensi konsentrasi pasar tinggi di pasar tertentu. Agar tidak menjadi monopoli, tentunya aksi tersebut dihindari,” kata Deswin kepada Katadata.co.id, Senin (12/2).

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...