Menanti IPO Freeport dan Pupuk Kaltim, BEI: Kami Terus Beri Dukungan

Nur Hana Putri Nabila
15 Februari 2024, 16:59
Menanti IPO Freeport dan Pupuk Kaltim, BEI: Kami Terus Beri Dukungan
Katadata/Hufaz Muhammad
Logo Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI Summarize

Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan akan terus menjajaki perusahaan-perusahaan berskala besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk segera melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2024 ini. Misalnya saja PT Freeport Indonesia dan PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, meskipun BEI telah mendekati perusahaan tersebut, tetapi kembali lagi langkah IPO akan terkait erat dengan kebijakan strategis masing-masing. Hal tersebut yang akan menentukan soal kapan perusahaan tersebut akan masuk ke pasar modal Indonesia. 

Namun, ia menegaskan belum ada perusahaan BUMN yang masuk pipeline Bursa hingga saat ini. Akan tetapi, BEI secara reguler telah bertemu dengan tim yang ingin IPO dari kementerian terkait. Ia juga berharap BUMN dan anak usaha BUMN lainnya juga dapat masuk ke pasar modal. 

“Jadi IPO BUMN ini tergantung kesiapan dari BUMN dan anak usahanya. Tentunya yang kami lakukan adalah support dari sisi sharing-sharing hal-hal yang dapat kami berikan. Sehingga meningkatkan kesiapan mereka untuk bisa masuk ke pasar modal, melihat berbagai sisi atau angle sesuai dengan ekspektasi dari investor. Sehingga harapan kami nanti menjadi sukses di pasar modal," ungkap Nyoman kepada wartawan di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (15/2).

BEI juga menargetkan tiga perusahaan beraset jumbo dengan nilai di atas Rp 3 triliun untuk melakukan IPO pada 2024 ini. Nyoman juga telah mengklasifikasikan perusahaan dengan aset besar di atas Rp 3 triliun tersebut sebagai "lighthouse company" atau perusahaan mercusuar. Tak hanya itu, ia juga meningkatkan batas dari segi jumlah total efek, dari semula targetnya 200 menjadi 250.  

“Kami targetkan tiga perusahaan lighthouse untuk IPO tahun ini, tentu itu minimal,” ujar Nyoman.

Dari segi karakter, Nyoman memastikan bahwa perusahaan berskala besar tersebut setidaknya 15% sahamnya dimiliki oleh publik.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mencatat ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal melantai tahun 2024.  Dari jumlah tersebut, terdapat perusahaan pelat merah yang akan melantai di bursa pada tahun depan. Meski begitu, Inarno belum menyebut nama perusahaan pelat merah tersebut secara spesifik.

"BUMN segala macam tentunya ada ke sana, tetapi ada beberapa yang saya belum bisa sebutkan," kata Inarno kepada wartawan di BEI, Jumat (29/12). 

Seiring dengan pernyataan Inarno, ada kabar salah satu rencana BUMN yakni anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim yang akan segera IPO. Namun saat ditanya, Inarno belum bisa mengiyakan dan membocorkan perusahaan BUMN yang bakal IPO. 

Diketahui, sinyal IPO Pupuk Indonesia makin kencang. VP Corporate Communication Pupuk Kaltim Anggono Wijaya sebelumnya menyebut, pihaknya kini tengah menunggu arahan dari pemegang saham, baik Pupuk Indonesia dan Kementerian BUMN untuk menjalankan aksi korporasi sebagai perusahaan publik.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...