Prospek Saham Vale Usai Sepakat Lepas 14% Kepemilikan ke MIND ID

Patricia Yashinta Desy Abigail
19 Februari 2024, 12:54
Prospek Saham Vale Usai Sepakat Lepas 14% Kepemilikan ke MIND ID
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan merampungkan proses divestasi sahamnya kepada BUMN holding industri pertambangan Indonesia, Mining Industri Indonesia (MIND ID) dalam waktu dekat.

Kabar terbaru, Kementerian ESDM menyebut sudah ada kesepakatan mengenai 14% divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID di harga sekitar Rp 3.000 per unitnya. Bila hal ini terealisasi, kepemilikan saham MIND ID akan meningkat menjadi 34% dari sebelumnya hanya 20% dan menjadikan BUMN sebagai pemegang saham terbesar kedua setelah Vale Canada Limited 43,79% yang bertindak sebagai pengendali.

Seiring dengan aksi korporasi ini, analis menyebut saham Vale Indonesia bakal bangkit ke posisi semula di Rp 4.000 usai rampungnya transaksi. Namun dalam jangka panjang, saham INCO diproyeksikan bisa menyentuh Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per unitnya.

Pengamat pasar modal serta Direktur Avere Investama Teguh Hidayat mengatakan, jika kinerja keuangan Vale Indonesia bertumbuh dengan positif bisa dipastikan bisa menjadi angin segar bagi para pelaku pasar. Alhasil, investor ritel semakin mengencangkan kepemilikannya di INCO.

"Saham INCO bisa balik lagi ke harga semula bisa Rp 4.000 ke atas. Tapi untuk naik ke Rp 5.000 sampai Rp 6.000 itu tergantung kinerja perusahaan," katanya kepada Katadata.co.id, dikutip Senin (19/2).

Teguh juga berpendapat jika aksi akuisisi oleh pemerintah Indonesia merupakan suatu peluang menjanjikan. Dia menilai, dengan kepemilikan saham pemerintah yang lebih besar pada INCO, volume produksi perusahaan juga semakin bertambah besar.

"Jadi ini opportunity, kalau udah punya boleh hold dan boleh beli lagi, mugkin sesaat sebelum pengumumannya," sebutnya.

Vale Indonsia mencatatkan pertumbuhan laba 36,89% sepanjang 2023, sekitar Rp 4,28 triliun. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, INCO membukukan laba sebesar US$ 200,40 juta.

Melansir data perdagangan, harga saham INCO sampai pukul 11.00 WIB meningkat 3,79% atau 140 poin ke level Rp 3.830 dari level harga penutupan Jumat (16/2), yakni Rp 3.690. Saham INCO dibuka terkoreksi di level Rp 3.640, serta menyentuh harga terendahnya di Rp 3.610 per saham. Sementara harga tertingginya di level Rp 3.860 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 21,16 juta dengan nilai transaksi Rp 79,51 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 5.983 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 38,06 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...