Sentimen Fed Kerek Bursa RI, Bank Mandiri Jagokan Saham dan Obligasi

Patricia Yashinta Desy Abigail
21 Februari 2024, 15:32
Perdagangan saham di Bursa bakal terkerek sentimen penurunan bunga The Fed.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Ilustrasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
Button AI Summarize

Rencana bank sentral Amerika Serikat memangkas suku bunga acuannya pada tahun ini turut menjadi angin segar bagi bursa saham. Dengan begitu, tren suku bunga tinggi akan berakhir dan memberi katalis bagi Indeks Harga Saham Gabungan. 

Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai volatilitas di bursa domestik yang terjadi belakangan disebabkan aliran modal keluar asing atau capital outflow sangat wajar terjadi. Namun, bila melihat kinerja IHSG, sejak awal tahun ini naik tipis 0,33% dengan aksi beli investor asing mencapai Rp 22 triliun. 

Menurut Andry, tren penurunan yang terjadi di pasar saham justru menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk membeli saham saat harganya sedang turun atau dikenal dengan averaging down. 

"Saham-saham blue chip sudah naik segitu padahal belum ada pemotongan suku bunga acuan. Kalau udah ada suku bunga acuan bisa naik kencang lagi," katanya kepada wartawan di Menara Mandiri, Rabu (21/3).

"Kalau ada koreksi, saya malah seneng. Ini adalah waktu yang tepat untuk membeli saham, termasuk obligasi."

Andry menyebut jika 2024 merupakan tahun optimisme untuk para investor. Menurutnya tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk mengamati lagi pasar saham dan obligasi, dengan melihat perkembangan suku bunga The Fed.

Dia menilai justru hal yang terlambat bagi para investor untuk membeli saham atau oblligasi saat pengumuman penurunan suku bunga The Fed. Sebab investor akan berbondong-bondong untuk borong saham yang kemungkinan bisa menyebabkan pesatnya kenaikan harga saham.

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...