Total Penerbitan Obligasi dan Sukuk Rp15 Triliun Sejak Awal Tahun 2024
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk dalam dua bulan pertama tahun 2024 ini mencapai Rp15,28 triliun. Nilai penerbitan surat utang ini berasal dari 15 emisi dari 14 emiten.
Dengan tambahan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 549 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp467,34 triliun dan US$32,362 juta. Nilai ini berasal dari surat utang yang diterbitkan oleh 128 emiten.
Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nominal Rp5.810,39 triliun dan US$502,10 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset atau EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.
Dalam sepekan terakhir, BEI mencatat ada dua emiten yang menerbitkan obligasi dengan total nilai keduanya mencapai Rp1,9 triliun.
Pada Senin (26/2), PT Merdeka Copper Gold (MDKA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V Tahun 2024 dengan nominal Rp1,5 triliun PT Pemeringkat Efek Indonesia memberikan peringkat idA+ (Single A Plus) untuk obligasi ini.
Dua hari setelahnya, pada Rabu (28/2), PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Pyridam Farma Tahap III Tahun 2024 (PYFA01CN3) dengan nominal Rp 400 miliar dan jangka waktu dua tahun. Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah idBBB+ (Triple B+).
Selain obligasi dan sukuk, ada juga satu perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham (IPO) sepanjang sepekan terakhir. Perusahaan tersebut adalah PT Satu Visi Putra Tbk (VISI), yang menawarkan 615 juta saham atau sebanyak 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. VISI meraih dana sebesar Rp73,80 miliar dari IPO ini
VISI merupakan perusahaan ke-19 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Perindustrian dengan sub industri Peralatan Kantor. Dengan tercatatnya VISI, jumlah perusahaan tercatat di BEI adalah sebanyak 921 perusahaan.
Data perdagangan saham BEI periode tanggal 26 Februari sampai dengan 1 Maret 2024 mayoritas ditutup bervariasi. Kapitalisasi pasar sepekan ini mengalami penurunan sebesar 0,27% menjadi sebesar Rp11.572 triliun dari Rp11.603 triliun pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut mengalami penurunan sebesar 0,55% dari level 7.335,454 pada penutupan pekan yang lalu ke level 7.295,095.
Frekuensi transaksi harian selama sepekan lebih rendah 2,01% menjadi 1,269 juta kali transaksi dari 1,295 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi
harian juga menurun 13,08% menjadi 15,41 miliar lembar saham dari 17,72 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian BEI turun 26,56% menjadi Rp10,15 triliun dari Rp13,82 triliun pada pekan sebelumnya. Sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp18,05 triliun.