1.047 Perusahaan IPO di 2023 Senilai Rp 1.905 Triliun, Turun 31%

Lona Olavia
4 Maret 2024, 15:25
1.047 Perusahaan IPO di 2023 Senilai Rp 1.905 Triliun, Turun 31%
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Refleksi kaca seorang karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Button AI Summarize

Di tahun 2023 aktivitas penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) global berjumlah US$ 121 miliar atau setara Rp 1.905 triliun dari 1.047 IPO, turun 31% dari tahun sebelumnya. Tahun 2022 IPO global menghasilkan dana sebesar US$ 173,3 miliar atau setara Rp 2.697 triliun dari 1.154 IPO.

Tiongkok muncul sebagai pasar terbesar, mengumpulkan US$ 45,3 miliar, diikuti oleh Amerika Serikat dengan US$ 24 miliar dan India dengan US$ 6,6 miliar. Meskipun tahun ini secara global lebih tenang, beberapa wilayah, termasuk Indonesia, melaporkan pertumbuhan yang signifikan dan kinerja yang kuat.

Wilayah Asia Tenggara dan Hong Kong menjadi tuan rumah dari 228 kesepakatan IPO, menghasilkan total US$ 11,37 miliar pada tahun 2023.

Adapun Indonesia menonjol dengan menyumbang 51% dari total jumlah IPO di wilayah tersebut dan memperoleh keuntungan dari 65% dana yang dihimpun. Jumlah itu mengukuhkan posisinya sebagai pemain terbaik di pasar IPO Asia Tenggara.

Hong Kong, menempati posisi kedua, dalam hal jumlah kesepakatan dengan 73 listing, memimpin perolehan dana sebesar US$ 5,94 miliar, melampaui Indonesia yang mengumpulkan dana sebesar US$ 3,55 miliar.

Thailand dan Malaysia juga memberikan kontribusi penting dengan 37 dan 32 kesepakatan IPO, yang masing-masing menghasilkan dana sebesar US$ 1,06 miliar dan US$ 0,79 miliar. Sementara pasar IPO Singapura lebih tenang, dengan hanya tujuh transaksi yang berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 0,03 miliar, yang menunjukkan tahun yang lebih tenang bagi negara kota tersebut.

Tahun 2023 merupakan tahun yang luar biasa bagi pasar IPO Indonesia. Reformasi peraturan yang dimulai di tahun 2020 bertujuan untuk mempercepat akses ke pasar publik dengan memanfaatkan booming startup teknologi, yang telah membantu memacu investasi IPO di Indonesia.

Reformasi ini telah menyebabkan masuknya perusahaan-perusahaan teknologi besar di Indonesia dalam jumlah besar. Terlebih lagi, pada tahun 2023, muncul tren baru menuju bisnis yang berfokus pada keberlanjutan.

Perusahaan utilitas yang bergerak dalam produksi energi terbarukan, sektor penambangan bahan dasar penting untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, berhasil meluncurkan IPO skala besar. Dana ini menyumbang 78% dari total dana yang dihimpun pada tahun 2023, hal ini menunjukkan meningkatnya permintaan akan investasi berkelanjutan di kawasan ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...