OJK Catat 84 Pipeline Penawaran Umum di Pasar Modal Rp 56,8 Triliun
Minat perusahaan menggalang dana melalui pasar modal hingga akhir Februari lalu masih tetap tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 86 penawaran umum dalam pipeline regulator yang berpotensi menghimpun pendanaan Rp 56,83 triliun.
“Di antaranya merupakan rencana pencatatan saham perdana (IPO) oleh emiten baru sebanyak 56 perusahaan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin (4/3).
Inarno menyebut, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan sampai dengan 29 Februari 2024 mencatatkkan kenaikan 0,6% pada level 7.316. Investor asing mengakumulasi pembelian bersih senilai Rp 18,44 triliun sejak awal tahun ini.
Sementara itu, pasar obligasi ICBI menguat 0,98% ytd ke level 378,28. Total asset under management atau AUM pengelolaan investasi mencapai Rp 824,4 triliun. Nilai ini memang mengalami penurunan 0,04% sejak awal tahun.
Sebelumnya, OJK menargetkan penghimpunan dana di pasar modal melalui penawaran umum dapat mencapai Rp 200 triliun pada tahun ini.
Target itu akan ditopang pipeline penawaran umum yang ada saat ini sebanyak 86 dengan target indikatif mencapai Rp 50 triliun. Sedangkan, rencana pencatatan saham baru (IPO) sebanyak 59 perusahaan.
“Tentunya optimisme tersebut musti kita lihat pasar global, dengan pelemahan global dan juga tensi geopolitik, kita harus mengkalkulasi target-target di 2024,” ujarnya, pada konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK), Selasa (20/1).