IHSG Kembali Cetak Rekor Tertinggi Baru, Ini Kata BEI dan Analis
Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara soal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH) pada perdagangan Kamis (7/3) dan dilanjutkan Jumat ini (6/3).
Menurut data perdagangan, IHSG menyentuh level tertingginya di 7.373 pada perdagangan kemarin. Selanjutnya IHSG kembali menyentuh level tertingginya di 7.416 pada hari ini.
Namun demikian, rata-rata nilai transaksi harian perdagangan hanya Rp 11,98 triliun. Padahal otoritas bursa menargetkan jika rerata transaksi mencapai Rp 12,25 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 239 hari pada tahun 2024.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI mengatakan Irvan Susandy mengatakan, untuk transaksi yang belum mencapai target kemungkinan ada pengaruh dari kenaikan aset kripto belakangan ini.
"Tapi masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (SR) juga mungkin berpengaruh dengan memberikan kupon di atas 6% sangat menarik buat investor retail," kata Irvan kepada wartawan, dikutip Jumat (8/3).
Selain itu, investor-investor juga masih menunggu penetapan hasil pemilu. Namun secara jangka panjang, Irvan menilai, pasar saham masih sangat menarik yang ditunjukkan dengan masuknya investor asing dan kenaikan IHSG.
"Yang perlu diperhatikan juga adalah aktivitas transaksi institusional lokal yang belum bergairah seperti sebelum pandemi," tuturnya.
Oleh karena itu, otoritas bursa memiliki strategi untuk menaikan nilai transaksi saham. Seperti membenahi sisi supply dan demand dengan menaikan jumlah emiten dan investor. Selain itu, bursa sedang mempersiapkan dan akan melakukan beberapa inisiatif seperti rencana menyediakan penyedia likuiditas, pembenahan transaksi jual kosong atau short selling, serta produk baru seperti single stock futures dan lainnya.
"Hal ini untuk meningkatkan pendalaman pasar selain upaya meningkatkan likuiditas," sebutnya.
Sinyal Penurunan Bunga The Fed
Rentetan rekor tertinggi IHSG yang terjadi pada Kamis dan Jumat disebabkan oleh Pernyataan Ketua Bank Sentral Amerika Serikatt (AS) The Federal Reserve Jerome Powell.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, bursa regional Asia bahkan ikut menguat jelang akhir pekan ini yang di topang reaksi pasar atas pernyataan Ketua The Fed AS Jerome Powell di hadapan Komite Perbankan Senat.
"Beliau mengisyaratkan bahwa penurunan suku bunga mungkin tidak akan terlalu lama jika inflasi memberi sinyal dukungan, meskipun Powell tidak memberikan batas waktu pasti untuk penurunan suku bunga," kata Pilarmas dalam riset resminya, Jumat (8/3).
Pilarmas memperkirakan, penurunan suku bunga akan segera dilakukan kemungkinan di bulan Juni 2024. Selain itu, Bank Sentral Eropa diprediksi akan memulai pelonggaran kebijakan sama halnya dengan The Fed yang diprediksi akan melakukan pelonggaran kebijakan moneter.