Induk Japfa Comfeed Mau Hengkang dari Bursa Singapura
Induk perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yakni Japfa Ltd. sedang mempertimbangkan untuk menghapus pencatatan sahamnya di Bursa Singapura dan menjadikannya sebagai perusahaan tertutup atau go private.
Japfa sedang memulai tahap pembicaraan untuk mendapatkan pinjaman yang akan mendukung langkah tersebut. Dalam laporan tersebut dikatakan jika diskusi telah diadakan dengan sejumlah bank dan setidaknya ada dari kredit swasta untuk pinjaman sekitar US$ 150 juta.
"Potensi penghapusan perusahaan sedang dalam diskusi dan belum ada keputusan akhir yang dibuat," tulis laporan Bloomberg, Jumat (8/3).
Sebagai informasi, Japfa didirikan pada 1970 yang tersebar di Indonesia, Vietnam, India, Myanmar, dan Bangladesh. Perusahaan beroprasi dalam memproduksi dan pengolahan unggas, babi, akuakultur, dan daging sapi, serta makanan kemasan.
Seiring dengan kabar tersebut, berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 15.25 WIB, harga saham JPFA naik 2,92% ke level Rp 1.235 dari level perdagangan Kamis (7/3) yakni Rp 1.200 per saham. Sahamnya sempat terjerembab ke level Rp 1.175 per saham sebagai level terendahnya.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 48,6 juta dengan nilai transaksi Rp 59,65 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 7.855 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 14,48 triliun.
Berdasarkan struktur pemegang saham perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Handojo Santosa ini hingga 31 Januari 2024, Japfa bertindak sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan mencapai 55,43%.
Pemegang saham individu yang merupakan anggota direksi maupun komisaris memiliki kurang dari 1% saham antara lain, Leo Handoko Laksono, Tan You Nang, Antonius Herwanto Suryo Sembodo, dan Rachmat Indrajaya. Sedangkan, pemegang saham publik menguasai 43,26%.