Bursa AS Naik Menyambut Konferensi AI dan Kebijakan Moneter The Fed

Nur Hana Putri Nabila
19 Maret 2024, 06:49
Ilustrasi bursa AS
Unsplash.com
Ilustrasi bursa Wall Street, New York Stock Exchange, Amerika Serikat
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (18/3).  Para pelaku pasar di bursa AS menantikan hasil konferensi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan panduan kebijakan moneter baru dari The Federal Reserve (The Fed).

Dow Jones Industrial Average naik 75,66 poin atau 0,2% ke level 38.790,43. Sementara itu, Indeks S&P 500 naik 32,33 poin atau 0,63% dan ditutup di level 5.149,42. Nasdaq Composite juga menguat 0,82% ke level 16.103,45.

Harga saham Nvidia mengalami kenaikan sebesar 0,7% pada hari pertama Konferensi GTC 2024 yang diselenggarakan perusahaan. Dalam konferensi tersebut, pembuat cip diharapkan dapat memamerkan terobosan terbarunya dalam kecerdasan buatan.

Para analis menaikkan target harga mereka untuk saham-saham perusahaan AI seiring dimulainya konferensi. William Stein dari Truist memprediksi kenaikan sebesar 34%. Saham Nvidia bahkan melesat 4% pada perdagangan Senin pagi.

Tak hanya itu, saham Alphabet juga terkerek sebesar 4,6% setelah laporan dari Bloomberg News yang mengindikasikan bahwa Apple tengah dalam pembicaraan dengan Google untuk memasukkan teknologi kecerdasan buatan (AI) Gemini ke dalam iPhone.

Kenaikan harga saham-saham teknologi ini terjadi setelah sektor teknologi di Indeks S&P dan Nasdaq mencatatkan kinerja buruk selama dua minggu terakhir. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average juga sudah terkoreksi dalam tiga minggu terakhir.

Pendiri dan CEO Infracap Jay Hatfield menyebut pergerakan harga saham pada Senin (18/3) merupakan indikasi pulihnya saham-saham sektor teknologi. Ia mengamati bahwa saat ini pasar sedang berada dalam periode musiman yang lemah, di mana para investor merasa bingung atau ragu untuk berinvestasi di masa depan.

“Jadi mereka bergantian antara menjual saham-saham teknologi dan menjual saham-saham lainnya," kata Hatfield seperti dikutip CNBC, Selasa (19/3).

Hatfield memperkirakan bahwa reli pasar akan kembali meningkat pada bulan April, terutama ketika musim laporan keuangan berikutnya dimulai. Tak hanya itu, ia mencatat para investor juga sangat menantikan pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu ini. 

Pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve akan berlangsung selama dua hari dimulai pada Selasa (19/2) dan akan berakhir dengan pengumuman pada Rabu (20/3) mendatang.

Menurut CME FedWatch Tool, saat ini terdapat 99% kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuan pada level saat ini dalam pertemuan kebijakan minggu ini. Namun, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga pada Juni mendatang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir, dengan probabilitas sekitar 55%.

Di samping itu, meningkatnya angka inflasi inti dan inflasi grosir pada Februari yang melebihi perkiraan, membuat pelaku pasar saham kecewa. Hal itu juga memicu kekhawatiran bahwa bank sentral AS mungkin akan mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...