GOTO Bukukan EBITDA Disesuaikan Rp 77 Miliar di Q4, GTV Tumbuh 7,7%
Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), membukukan perolehan EBITDA yang disesuaikan positif untuk pertama kalinya yakni Rp 77 miliar pada kuartal keempat tahun 2023 lalu. Capaian ini berbalik dari kerugian Rp 3,1 triliun pada kuartal keempat 2022.
Kinerja tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan pendapatan serta turunnya beban operasional perseroan. GOTO mampu menggenjot nilai transaksi bruto (GTV) menjadi Rp 163 triliun di kuartal terakhir 2023 atau tumbuh 7,78% secara kuartalan.
Gojek Tokopedia mengantongi kenaikan pendapatan kotor 8,3% secara kuartalan menjadi Rp6,5 triliun. Sementara itu pendapatan bersih setelah dipotong dengan promosi naik 17,86% secara kuartalan menjadi Rp 4,3 triliun. Beban operasional GOTO juga turun 8,9% secara kuartalan menjadi Rp 5,8 triliun.
Profitabilitas GOTO dibandingkan dengan kuartal sebelumnya karena pada kuartal III-2023, GOTO masih mencatatkan EBITDA yang disesuaikan negatif Rp 942 miliar. Capaian ini juga menjadi bukti akhirnya GOTO mampu mencapai target profitabilitas secara kuartalan. Meski begitu, EBITDA yang disesuaikan masih minus Rp 3,7 triliun untuk setahun penuh pada 2023.
Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat 2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services.
“Ke depannya, fokus perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel,” kata Patrick, dalam keterangan resminya, Selasa (19/3).
Direktur Keuangan Grup GoTo, Jacky Lo menjabarkan, perseroan mencatatkan peningkatan profitabilitas di setiap unit bisnis pada kuartal keempat, dibandingkan tahun sebelumnya. Unit bisnis On-Demand Services mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal tersebut.
Sementara itu, unit bisnis Financial Technology terus berekspansi dengan tetap mempertahankan perbaikan EBITDA yang disesuaikan secara tahunan dan kuartalan. Bisnis E-Commerce juga mencapai EBITDA yang disesuaikan positif untuk kuartal keempat meski berada di tengah kompetisi ketat.
“Perseroan berharap dapat mencapai EBITDA yang disesuaikan impas (breakeven) secara Grup untuk keseluruhan tahun buku 2024, dan secara bersamaan menginvestasikan kembali pendapatan yang diperoleh kepada kegiatan bisnis perseroan secara berkelanjutan,” kata dia.
Pada pemaparan kinerja kuartal II-2023, manajemen mematok nilai rugi EBITDA yang disesuaikan di kisaran negatif Rp 4,5-3,8 triliun. Realisasi kerugian EBITDA yang disesuaikan setahun penuh lebih baik dari angka yang dipatok awal.
Kendati GOTO berhasil mencatatkan EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal terakhir tahun lalu, GOTO juga mencatatkan kerugian penurunan nilai goodwill sebesar Rp-78,8 triliun akibat adanya transaksi investasi TikTok ke Tokopedia.
Meski membukukan kerugian akibat penurunan investasinya di Tokopedia, akan tetapi goodwill merupakan aset tak berwujud sehingga tidak mempengaruhi arus kas perseroan dan merupakan salah satu bentuk imbas dari kebijakan akuntansi.
Secara cash flow, GOTO mencatatkan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar minus Rp 114 miliar pada kuartal IV-2023 dan membaik signifikan dibanding kuartal sebelumnya minus Rp 1,1 triliun. Hal ini membuat posisi kas dan setara kas perseroan masih melimpah yaitu sebesar Rp 27,4 triliun pada akhir Desember 2023.