Analis Naikkan Peringkat Bank Jago, Ini Alasannya
CLSA Sekuritas menyatakan terdapat momentum baik terhadap PT Bank Jago Tbk (ARTO) dalam sinerginya dengan mitra ekosistem utamanya yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Bahkan CLSA Sekuritas menaikkan peringkat saham Bank Jago dari underperform menjadi outperform.
Outperform adalah rekomendasi analis bahwa suatu saham diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik daripada return pasar.
Dalam risetnya dikatakan jika Bank Jago ingin fokus pada net interest margin (NIM) atau marjin bunga bersih yang disesuaikan dengan risiko melalui diversifikasi pinjaman sekaligus membangun CASA. Hal ini tergambar dari Bank Jago yang melaporkan pendapatan tahun 2023 sebesar Rp 72 miliar.
CLSA Sekuritas menyebut pendapatan Bank Jago pada kuartal empat 2023 didukung oleh pertumbuhan pinjaman 20% kuartal per kuartal dan biaya pencadangan yang lebih rendah seiring dengan peningkatan kualitas aset. Selain itu, pinjaman syariah kini mencapai 3,3% dari jumlah pinjaman dan akan habis pada akhir tahun 2024.
"Sementara kami memperkirakan momentum baik dalam pinjaman dari ekosistem utama, GOTO, akan terus berlanjut dalam jangka menengah," tutur CLSA Sekuritas dalam riset resminya, Senin (25/3).
Adapu, perusahaan menargetkan pertumbuhan pinjaman sebesar 35% tahun ini. Alasannya bahwa panduan konservatif ini mempertimbangkan risiko persaingan dan kehati-hatian dalam menjaga kualitas aset yang baik.
Lalu Bank Jago menyatakan ingin memiliki portofolio yang lebih terdiversifikasi, yang berarti berpotensi menurunkan harga beberapa pinjaman, namun hal ini juga akan berdampak pada biaya kredit yang lebih rendah. Hal ini, ditambah dengan ketatnya likuiditas pada kuartal pertama 2024 dan perubahan bauran produk, akan menghasilkan NIM yang lebih rendah.
Namun diperkirrakan NIM yang disesuaikan dengan risiko akan tetap stabil. Selain itu, terdapat juga ruang untuk meningkatkan CASA Bank Jago dalam jangka menengah.
CLSA Sekuritas memangkas estimasi pendapatan 2024 sebesar 14% karena perkiraan NIM dan pertumbuhan pinjaman yang lebih rendah. Perubahan ini juga berdampak pada penurunan target harga menjadi Rp 3.200 dari sebelumnya Rp 3.400.
"Namun kami menaikkan peringkat kami dari underperform menjadi outperform mengingat koreksi harga saham beberapa bulan terakhir dan momentum baik dari sinergi dengan GoTo," tulis riset.