Peraturan Papan Full Auction Disebut Mirip Judi, Ini Komentar BEI

Nur Hana Putri Nabila
27 Maret 2024, 11:17
Peraturan Papan Full Auction Disebut Mirip Judi, Ini Komentar BEI
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Karyawati berjalan di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Button AI Summarize

Sistem lelang berkala penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus (PPK) Tahap II yang diterapkan Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai tak efisien.

Full call auction diluncurkan untuk perusahaan tercatat dengan kriteria tertentu sebagai upaya meningkatkan likuiditas saham dan perlindungan investor. Namun, hal itu justru mengancam investor sebab skemanya dinilai mirip permainan judi togel.

Mengutip laman Change.org pada Rabu (27/3) pukul 10.15 WIB, terpantau sebanyak 3.898 orang yang memberikan dukungan. Mereka meminta agar peraturan papan pemantauan khusus full call auction tahap II dihapuskan. Padahal full call auction baru berjalan dua hari sejak diluncurkan pada Senin (25/3) kemarin.

Bahkan jumlah orang yang menandatangani petisi tersebut disinyalir akan terus bertambah. Penyebabnya adalah dalam Papan Pemantauan Khusus full call auction, informasi tentang tawaran beli atau bid dan tawaran jual atau ask tidak tersedia. Maka dari itu, investor hanya dapat mengandalkan data Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) untuk memperkirakan harga dan volume saham yang akan dipasangkan.

“Saham yang masuk papan full auction tidak akan memiliki bid offer. Gelap. Kosong melompong. Nanti tiba-tiba ada random closing, harga terbentuk. Benar-benar mirip seperti para penjudi togel yang tebak-tebakan angka mana yang mau naik,” tulis petisi tersebut dikutip Rabu (27/3). 

Petisi tersebut juga menuliskan bahwa peraturan ini menyebabkan pasar saham menjadi tidak stabil dan sulit untuk diprediksi. Hal itu menyerupai permainan judi daripada menjadi investasi jangka panjang yang seharusnya stabil dan dapat diprediksi dengan aman.

Halaman:
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...