IHSG Terjun 1,75% Apa Karena Full Call Action? Ini Jawab BEI
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 127 poin atau 1,75% ke level 7.161,5 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (1/4).
Menanggapi penurunan IHSG itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan, papan pemantauan khusus atau full periodic call auction merupakan pengembangan lanjutan dari hybrid call auction yang ditujukan untuk pelindungan investor.
Adanya revisi ini sedikit memang memberikan pengaruh ke IHSG mengingat ada sekitar 200 lebih saham yang masuk di papan ini. Sementara penggerak IHSG adalah lebih besar pada saham-saham LQ45.
Perhitungan BEI, pengaruh pergerakan saham-saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus sebesar 1,5% dari total keseluruhan saham.
“Dampaknya ada (ke penurunan IHSG hari ini, Red), cuma masih lebih besar diakibatkan saham LQ45,” kata Irvan kepada media, Senin (1/4).
Penerapan full call auction pada papan pemantauan khusus atau sistem lelang secara berkala penuh oleh BEI yang diberlakukan mulai 25 Maret 2024 seperti diketahui memang menuai protes dari banyak pelaku pasar.
Data perdagangan BEI menunjukkan nilai transaksi saham hari ini tercatat mencapai Rp 5,46 triliun dengan volume 8,8 miliar saham dan frekuensi sebanyak 825.979 kali.
Sebanyak 138 saham menguat, 472 saham terkoreksi, dan 164 saham tidak bergerak. Sedangkan untuk kapitalisasi pasar IHSG pada hari ini menjadi Rp 11.552 triliun.
Dari 11 sektor yang ada, semuanya kompak anjlok. Dipimpin oleh sektor transportasi yang turun hingga 3,27% dan disusul keuangan yang anjlok 3,16%.
Sementara itu, bursa saham di Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei 225 turun 1,28%, Hang Seng stagnan, Shanghai Composite terangkat 1,05%, dan Straits Times terapresiasi 0,40%.
Saham top gainers:
- PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)
- PT Merdeka Copper Tbk (MDKA)
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
- PT Multipolar Tbk (MLPL)
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)
Saham top losers:
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)