Bos OJK Bicara Dampak Konflik Iran - Israel ke Pasar Saham Indonesia

Muhamad Fajar Riyandanu
17 April 2024, 18:46
ojk, saham, iran
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan pidato sambutannya pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (2/1).
Button AI Summarize

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pengaruh ketegangan di Timur Tengah imbas konflik Iran-Israel terhadap pasar saham dan surat berharga tidak signifikan. Ini karena kepemilikan saham dan surat berharga dari Timur Tengah cenderung rendah.

"Dari segi eksposur terhadap surat berharga dan saham, kepemilikan Investor yang langsung berkaitan dengan Timur Tengah bisa dikatakan sangat kecil," kata Ketua Dewan OJK, Mahendra Siregar di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (17/4).

OJK mencatat nilai kepemilikan saham investor dari Timur Tengah tercatat sebesar Rp 65,73 triliun atau sekitar 2% dari total nilai kepemilikan saham investor non-residen. Kepemilikan Lembaga Jasa Keuangan (LKJ) oleh investor pengendali dari Timur Tengah tercatat hanya sebesar 0,1% dari total aset perbankan.

OJK juga mencatat surat berharga dengan penerbit dari Timur Tengah yang dimiliki perbankan domestik hanya sebesar Rp1,3 triliun atau 0,06% dari total surat berharga yang dimiliki perbankan. Sementara asuransi dan Perusahaan Pembiayaan tidak memiliki surat berharga dengan penerbit dari Timur Tengah.

"Kalau dilihat saat ini dari posisi devisa neto perbankan, lalu dari segi loan to deficit ratio untuk valas maupun eksposur yang disampaikan, secara menyeluruh terkendali," ujar Mahendra.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...