Investasi Telkom di Saham GOTO Rugi Rp 403 Miliar hingga Q1 2024
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membukukan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi anak usahanya Telkomsel dalam PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) senilai Rp 403 miliar per kuartal pertama 2024.
Melansir laporan keuangan perusahaan, pembukuan kerugian tersebut terdapat dalam biaya dan beban yang ditanggung emiten telekomunikasi pelat merah. Padahal jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023, perusahaan mencatatkan keuntungan atas investasi GOTO Rp 430 miliar.
"Jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO sebesar Rp 403 miliar dan disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian," kata Telkom Indonesia dalam laporan kinerjanya, dikutip Jumat (19/4).
Namun demikian perusahaan menyatakan jika Telkom Indonesia tidak memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan start-up di bidang informasi dan teknologi yang merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk saham.
"Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GOTO dengan menggunakan nilai pasar saham GOTO sebesar Rp 69 per saham per kuartal pertama 2024," tulisnya.
Seiring dengan kerugian investasi di GOTO, Telkom turut mencatatkan penurunan laba. Menelisik laporan kinerjanya, TLKM mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,05 triliun per kuartal I 2024. Nilai ini menurun 5,77% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,42 triliun.
Berdasarkan data perdagangan sampai dengan perdagangan sesi pertana, harga saham Telkom Indonesia anjlok 1,85% ke level Rp 3.190 dari level harga penutupan Kamis (18/4) Rp 3.250. Dari awal perdagangan sahamnya sudah berada di zona merah dengan Rp 3.130 per saham sebagai level paling rendah.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 78,8 juta dengan nilai transaksi Rp 249,69 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 13.176 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 316,01 triliun.