Simak Tiga Fakta Menarik Kinerja GOTO Pertama Tanpa Tokopedia

Syahrizal Sidik
30 April 2024, 10:19
Simak Tiga Fakta Menarik Kinerja GOTO Pertama Tanpa Tokopedia
Dokumentasi perseroan
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Button AI Summarize

Perusahaan teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja mengumumkan kinerja keuangan triwulan pertama tahun 2024. Setidaknya ada tiga fakta menarik dari kinerja keuangan untuk pertama kalinya tanpa Tokopedia tersebut.

Pertama, profitabilitas GOTO membaik di tengah peningkatan kinerja di setiap segmen bisnisnya. Gojek Tokopedia berhasil menekan kerugian bersih 76% dibanding periode sama kuartal pertama tahun sebelumnya Rp 3,86 triliun. Sementara, pendapatan bersih meningkat 22% menjadi Rp 4,07 triliun dibanding tahun sebelumnya Rp 3,33 triliun. 

GOTO secara konsolidasian memangkas kerugian EBITDA yang disesuaikan pada kuartal I-2024 sebesar 89% dibandingkan kuartal tahun sebelumnya menjadi Rp 102 miliar apabila mengacu pada pro-forma keuangan dengan asumsi dekonsolidasi Tokopedia sejak awal Januari 2023.

Analis Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah menilai kinerja GOTO di kuartal I-2024 masih sejalan dengan pedoman manajemen yang menargetkan EBITDA yang disesuaikan impas untuk tahun 2024. 

Edo juga menyoroti kinerja segmen On-Demand Services (ODS) yaitu Gojek yang masih mampu menjaga profitabilitas dengan EBITDA yang disesuaikan positif di kuartal I-2024 meskipun ada faktor musiman di awal tahun. 

“GTV di segmen ini cenderung flat. Namun take rate meningkat 92 bps secara kuartalan menjadi 24%. Hal ini diakibatkan karena GOTO terus memperluas basis pengguna dengan fitur-fitur andalan seperti Hemat, Comfort dan GoRide Transit,” kata dia.

Ia juga menilai strategi GOTO memahami customers sudah tepat berdasarkan segmennya tanpa melihat users dengan parameter one product fits all. Edo menilai, hal ini jelas penting untuk profitabilitas dan sustainabilitas ke depan mengingat dengan inovasi product customer menjadi lebih loyal tanpa harus melakukan bakar uang besar-besaran.

Fakta kedua, perbaikan dialami di segmen financial technology GOTO. Analis Shinhan Sekuritas, Annisa Septiwijaya menyoroti adanya peningkatan outstanding pinjaman tunai dan BNPL GOTO sebesar 43% secara kuartalan menjadi Rp 2,7 triliun hingga akhir Maret 2024.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...