Aksi Ambil Untung dan The Fed jadi Penyebab Anjloknya Saham Bank Kakap

Patricia Yashinta Desy Abigail
2 Mei 2024, 16:42
Aksi Ambil Untung dan The Fed jadi Penyebab Anjloknya Saham Bank Kakap
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Sederet saham bank berkapitalisasi jumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) kompak anjlok pada perdagangan Kamis (2/5). Bank the big four di bursa PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kompak melaju di zona merah. 

Dari keempat bank tersebut, saham Bank Mandiri terkontraksi paling besar dibandingkan saham bank jumbo lainnya. Menurut data perdagangan, saham Bank Mandiri tergerus 8,33% ke level Rp 6.326 per saham. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, penurunan saham-saham bank disebabkan pasar mempertimbangkan risiko kebijakan The Fed tetap menahan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama dan kebijakan Bank Indonesia yang April lalu menaikkan suku bunga 25 basis poin.

"Selain itu masih sedang priced-in dan juga reaksi setelah The Fed mempertahankan tingkat suku bunga acuan federal funds rate atau FFR kemarin," kata Arjun kepada Katadata.co.id, Kamis (2/5). Priced in memiliki arti bahwa eskpektasi pelaku pasar telah tercermin pada harga saham saat ini.

Arjun menambahkan, sebagian pelaku pasar juga melakukan aksi profit taking atau ambil untung terhadap saham perbankan. Namun demikian Arjun masih tetap merekomendasikan investor untuk melakukan beli di sektor ini. 

"Pada saat ini valuasinya menarik sudah turun cukup hingga layak dikoleksi," tuturnya. 

Berikut laju saham keempat bank kakap tersebut:

1. Bank Mandiri

Berdasarkan data perdagangan sampai dengan pukul 15.42 WIB, harga saham BMRI anjlok 8,33% ke level Rp 6.326 dari level harga penutupan Selasa (30/4) Rp 6.900 . Level terendah pada perdagangan saham Bank Mandiri berada di level Rp 6.050 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 450,34 juta dengan nilai transaksi Rp 2,86 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 101.084 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 590,33 triliun.

2. Bank Central Asia

Harga saham BBCA anjlok 2,3% ke level Rp 9.575 dari level harga penutupan Selasa (30/4) Rp 9.800. Adapun level terendah dari saham BCA yakni Rp 6.050 per saham.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 69,32 juta dengan nilai transaksi Rp 670,28 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 30.185 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 1.180,36 triliun.

3. Bank Negara Indonesia 

Saham BBNI anjlok 7,81% ke level Rp 4.840 dari level harga penutupan Selasa (30/4) Rp 5.250. Level terendah yang dicapai saham BBNI yakni Rp 4.810.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 152,93 juta dengan nilai transaksi Rp 753,31 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 41.832 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 180,52 triliun.

4. Bank Rakyat Indonesia

Saham BBRI terkontraksi 2,83% ke level Rp 4.800 dari level harga penutupan Selasa (30/4) Rp 4.980. Level terendah yang dicapai saham BBNI yakni Rp 4.700.

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 567,71 juta dengan nilai transaksi Rp 2,71 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 134.236 kali. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 727,48 triliun.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...