Menilik Prospek Saham GOTO usai Cetak Rugi Rp 937 Miliar di Q1 2024

Nur Hana Putri Nabila
6 Mei 2024, 18:38
Menilik Prospek Saham GOTO usai Cetak Rugi Rp 937 Miliar di Q1 2024
Dokumentasi GOTO
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Mirae Asset Sekuritas Indonesia meneropong kinerja emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) usai membukukan kerugian bersih tahun berjalan Rp 937 miliar pada periode kuartal pertama 2024. Kerugian ini susut 76% dibanding periode sama kuartal pertama tahun lalu Rp 3,86 triliun.

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas, Christopher Rusli, menilai penurunan ini setelah TikTok Shop menggabungkan Tokopedia ke dalam entitasnya. Hal itu berdampak positif karena GOTO akan mendapatkan pendapatan dari biaya e-commerce. Lalu, pendapatan dari biaya tersebut akan masuk ke dalam pendapatan lainnya. 

Perusahaan gabungan Gojek dan Tokopedia itu tercatat menerima e-commerce service fee dari Tokopedia usai bergabung dengan TikTok Shop periode Februari hingga Maret 2024 sebesar Rp 109,6 miliar.

“Jadi sudah tidak ada biaya atau beban biaya lagi, nih,” kata Chris di Gedung Mirae Asset Sekuritas Indonesia Jakarta, Senin (6/5). 

Tak hanya itu, menurut Chris, juga ada potensi peningkatan dalam permintaan layanan Gojek pada kuartal II dan kuartal III, terutama setelah melewati masa musiman pada kuartal I. Kemudian, ia juga menilai potensi penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia juga akan berdampak signifikan bagi saham-saham di sektor teknologi, dengan harapan akan terjadi pada kuartal keempat. 

Secara keseluruhan, Christopher melihat tren terhadap perusahaan GOTO akan terus meningkat baik sisi kinerja maupun prospek layanan Gojek. Selain itu, hal ini juga berpotensi mendorong saham-saham teknologi secara keseluruhan. 

Sedangkan dari sisi laporan keuangannya, Mirae memprediksi, pendapatan GOTO akan jauh lebih rendah  setelah dekonsolidasi Tokopedia. Namun, dia menilai GOTO belum akan membukukan laba hingga kuartal IV 2024 ini.

Ia justru melihat saingannya, yakni PT Bukalapak Tbk (BUKA) akan menghasilkan laba lebih dulu dibanding GOTO. Hal itu lantaran kinerja BUKA lebih positif sepanjang Januari–Maret 2024 ini. “Mendekati tapi belum kayaknya sih ya, karena mungkin yang lebih cepat Bukalapak ya sebetulnya,” ucapnya.

Dengan demikian, Mirae Asset sekuritas menargetkan harga saham GOTO di level Rp 82 per lembar saham.

Terpisah, Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo sebelumnya menyatakan sejak tahun lalu perusahaan fokus pada strategi pertumbuhan dengan memperluas basis pengguna, memperdalam wallet share pengguna ekosistem, menurunkan beban operasional, serta memperkuat kemitraan dengan TikTok.  Pelaksanaan strategi tersebut yang hasilnya mulai terlihat pada Maret dan April 2024.

"Seiring implementasi strategi tersebut, kami berharap dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih cepat di tahun ini, dan di saat yang sama tetap berkomitmen kepada tujuan profitabilitas yang telah kami tetapkan," ungkap Patrick.

Pada perdagangan Senin ini (6/4), saham GOTO terpantau naik 4,5% ke level Rp 69 per saham. Nilai kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 82,90 triliun.

 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...