Emiten Prajogo Pangestu TPIA Jadi Penghuni Baru Indeks MSCI

Patricia Yashinta Desy Abigail
15 Mei 2024, 09:10
Pekerja melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH) di level 7.435 pada perdagangan sesi pertama di hari perdana pembukaan bur
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.
Pekerja melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). IHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High (ATH) di level 7.435 pada perdagangan sesi pertama di hari perdana pembukaan bursa saat bulan Ramadhan.
Button AI Summarize

Morgan Stanley mengubah konstituen Indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI per Mei 2024. Saham emiten Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), masuk ke jajaran baru indeks tersebut, bersamaan dengan PT Ultrajaya Milk Tbk (ULTJ) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Mengacu dari pengumumannya, ada satu saham yang dimasukkan ke dalam indeks MSCI Global Standar yaitu Chandra Asri Pacific. Emiten itu menggeser dua saham lainnya yaitu PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Semen Indonesia digeser ke indeks MSCI Global Small Cap atau disebut juga indeks MSCI dengan niai kapitalisasi kecil. Sementara PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Mitra Keluarga Tbk (MIKA), dan PT Ultrajaya Milk Tbk (ULTJ) merupakan pendatang baru indeks MSCI Global Small Cap.

Empat saham ini menggeser PT Astra Otoparts Tbk (AUTO, PT Astrindo Nusantara Tbk (BIPI), PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), dan PT Energi Mega Tbk (ENRG). Perubahan ini efektif pada 3 Juni 2024.

Pengumuman Kembali pembaharuan indeks MSCI akan dilakukan pada 12 Agustus 2024. Morgan Stanley mengatakan, pembaharuan yang dilakukan pada Agustus akan efektif pada 2 September 2024.

Sebelumnya per Februari 2024, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) tersisih dari Indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI.

Saham milik konglomerat tersebut harus tersingkir dan digantikan dengan dua emiten baru yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). 

Indeks MSCI adalah indeks yang diluncurkan oleh sebuah lembaga riset Morgan Stanley Capital Indonesia untuk mencerminkan pergerakan harga saham pada berbagai kategori yang dibentuk. Indeks MSCI misalnya MSCI AC World indeks yang mencerminkan pergerakan harga saham untuk emiten yang ada di negara maju dan negara berkembang.

Kemudian, terdapat MSCI Emerging Market Index yaitu indeks yang mencerminkan pergerakan harga saham untuk emiten yang berada di negara-negara berkembang.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...