Disebut Mirip Judi Togel, BEI Kaji Ulang Papan Pemantauan Khusus FCA
BEI atau Bursa Efek Indonesia akan mengkaji Papan Pemantauan Khusus skema Full Call Auction alias FCA yang disebut investor mirip judi togel.
Papan Pemantauan Khusus bertujuan memberikan segmentasi khusus yang sesuai dengan strategi investasi investor. Pada implementasi full periodic call auction, seluruh saham yang masuk akan diperdagangkan secara periodic call auction yang terdiri dari lima dalam sehari.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kebijakan terkait implementasi Papan Pemantauan Khusus FCA dikaji dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, tidak bisa langsung diubah atau dibatalkan.
BEI kini berfokus mengkaji ulang Papan Pemantauan Khusus FCA, dengan melibatkan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Jika dinilai perlu penyesuaian, maka akan dilakukan.
“Kami lihat nanti bagaimana hasil kajian,” kata Jeffrey kepada wartawan di Media Center Gedung BEI Jakarta, Kamis (6/6).
Jeffrey juga menegaskan bahwa BEI tidak hanya mengkaji satu atau dua saham dalam membuat kebijakan. Ia mencontohkan, saham dengan kapitalisasi besar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) yang pernah dikeluarkan dari perhitungan indeks.
Sebelumnya, Jeffrey menyebutkan ada 11 kriteria saham masuk atau keluar dari Papan Pemantauan Khusus FCA. Saham bisa masuk, meskipun hanya memenuhi salah satu kriteria.
Investor membuat petisi meminta Papan Pemantauan Khusus FCA dihapus. Sebab, sistemnya dianggap membuat pasar menjadi tidak stabil dan sulit diprediksi, sehingga disebut mirip judi togel ketimbang investasi jangka panjang.
Papan Pemantauan Khusus FCA tidak menampilkan informasi tentang tawaran beli atau bid maupun jual alias ask. Investor hanya mengandalkan data Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) untuk memperkirakan harga dan volume saham.
Para investor yang mengajukan petisi itu meminta OJK mencabut peraturan Papan Pemantauan Khusus FCA guna menjaga stabilitas pasar saham. Petisi yang diunggah di Change.org pada 24 Maret ini mendapatkan 15,5 ribu tanda tangan per 6 Juni, pukul 20.51 WIB.