Soraya Berjaya (SPRE) Incar Dana Rp 31,2 Miliar dari IPO
PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas maksimal 240 juta lembar saham atau 30% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Emiten sektor konsumer siklikal tersebut membuka harga penawaran awal di rentang Rp 120-130 per saham.
Dari aksi korporasi ini, SPRE berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 31,20 miliar. PT MNC Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana SPRE.
Soraya Berjaya Indonesia merupakan produsen perlengkapan kamar tidur yang berkantor pusat di Kota Padang, Sumatera Barat. Perusahaan ini mulai beroperasi sejak 2001 dan pada awalnya bergerak di bidang konveksi skala mikro.
Pada tahun 2015, Soraya Berjaya berkembang menjadi sebuah perusahaan berbentuk perusahaan terbatas (PT) dan fokus pada produksi perlengkapan kamar tidur. Mereka menawarkan berbagai produk seperti sprei, bed cover, bantal, guling, dan aksesoris rumah tangga.
Berdasarkan informasi yang disampaikan dalam prospektus, Soraya Berjaya berencana menggunakan dana hasil IPO sebagai berikut:
1. Sekitar 83,33% dari dana IPO akan digunakan untuk membeli persediaan kebutuhan bahan baku produksi, seperti kain katun cvc, dakron (bed cover), dakron (badan bantal), busa, dan retsleting.
2. Sekitar 16,67% dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian mesin baru dan kendaraan operasional. Secara rinci, sekitar 71% dari dana pembelian mesin akan digunakan untuk membeli mesin jahit pleating, mesin bed cover, mesin jahit, mesin carding bantal, mesin blower bantal, mesin press bantal, mesin obras, mesin zigzag hingga mesin sirsak.
Kemudian, sekitar 29,00% akan digunakan untuk pembelian kendaraan operasional berupa truk dua unit dan kendaraan operasional satu unit.
Untuk menarik minat investor, di dalam prospektus, SPRE juga berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 20% atas laba bersih tahun berjalan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih perseroan pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 mencapai Rp 2,93 miliar atau naik signifikan dari Rp 907.48 juta pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi sejalan dengan pertumbuhan penjualan offline dan online di Sumatera Barat dan Riau.
Selain itu, permintaan dari pelanggan perseroan bergerak di bidang industri dan perdagangan barang jadi keperluan rumah tangga itu juga meningkat karena strategi bisnis yang diterapkan.
Berdasarkan akta pendirian perusahaan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham perseroan terdiri atas Rizet Ramawi sebanyak 27,83%, PT Galaksi Investama Corpora 17,5%, Ridho Ferman Shatrio 14,18%, Dwi Ristra Utami 7,18%, Marfetra sebanyak 3,33%, dan masyarakat 30%.
Berikut jadwal IPO Soraya Berjaya Indonesia:
- Masa Penawaran Awal : 10 – 12 Juni 2024
- Tanggal Efektif : 25 Juni 2024
- Masa Penawaran Umum : 27 Juni – 01 Juli 2024
- Tanggal Penjatahan : 01 Juli 2024
- Tanggal Distribusi Saham : 02 Juli 2024
- Tanggal Pencatatan Saham : 03 Juli 2024