Saham GOTO Rontok Jadi Rp 50, Investor Asing Serok Rp 15 Miliar

Nur Hana Putri Nabila
19 Juni 2024, 14:15
Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) rontok 3,85% ke level Rp 50 per lembar saham pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (19/6).
GoTo Gojek Tokopedia
Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) rontok 3,85% ke level Rp 50 per lembar saham pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (19/6).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) rontok 3,85% ke level Rp 50 per lembar saham pada sesi pertama perdagangan hari ini, Rabu (19/6). Di tengah tekanan jual yang dilakukan oleh investor domestik, investor asing mengambil kesempatan untuk membeli saham GOTO.

Berdasarkan RTI Business, saham GOTO turun dua poin atau 3,85% ke level Rp 50 yang merupakan level terendah sepanjang masa (all time low). Volume saham yang diperdagangkan mencapai 7,83 miliar dengan nilai transaksi Rp 394,32 miliar dan kapitalisasi pasarnya Rp 60,07 triliun. Investor asing mengambil peluang ini dengan mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham GOTO senilai Rp 15 miliar.

Apabila menilik tren penurunan harga sahamnya, sejak awal tahun ini, harga saham GOTO sudah anjlok 43,82%. Tak hanya itu, dalam tiga bulan terakhir sahamnya merosot 37,50%.

Sebelumnya, Analis Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai saham GOTO saat ini tidak lagi likuid dengan tren harga yang masih turun. Meski begitu, saham GOTO masih belum diberi peringkat oleh Mirae Asset.

Nafan menilai rencana GOTO melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham untuk meningkatkan likuiditas adalah langkah yang baik. Aksi ini diharapkan dapat menjaga psikologi investor dan mendorong pergerakan harga saham menjadi lebih baik.

Akan tetapi, Nafan menilai efek buyback ini bersifat sementara karena akan tergantung pada seberapa besar aliran dana yang masuk. GOTO menyiapkan dana Rp 3,2 triliun untuk membeli kembali sahamnya.

"Buyback perlu untuk melindungi harga saham agar tidak terus mengalami penurunan, terutama jika mendekati level Rp 50. Sejatinya GOTO ini juga termasuk saham dalam notasi khusus BEI, biasanya investor cenderung menghindarinya,” kata Nafan kepada Katadata.co.id, Rabu (12/6).

Nafan menilai investor cenderung lebih menyukai saham-saham yang tidak diberi catatan khusus oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Nafan, secara fundamental, kinerja bottom line GOTO masih merugi. Namun, kerugiannya sudah mulai berkurang dan perlahan menunjukkan adanya perbaikan di sisi pendapatan.

Rugi bersih GOTO pada kuartal I 2024 turun 76% menjadi Rp 937 miliar. Sementara itu, pendapatan bersih perusahaan naik 22% menjadi Rp 4,07 triliun.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...