Indeks Wall Street Menguat, S&P dan Nasdaq Cetak Rekor Baru

Nur Hana Putri Nabila
8 Juli 2024, 06:32
Wall Street, nasdaq, saham
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menguat pada perdagangan hari Jumat (5/7). Tak hanya itu, S&P 500 terus bergerak positif hingga mencapai rekor tertinggi.

Kenaikan tersebut karena laporan data pekerjaan terbaru memicu harapan investor bahwa Bank Sentral AS yakni Federal Reserve akan menurunkan suku bunga. Indeks pasar naik 0,54% ditutup pada 5.567,19, sedangkan Nasdaq Composite terapresiasi 0,90% dan berakhir di 18.352,76.

Kedua indeks tersebut mencapai level tertinggi sepanjang masa dan ditutup dengan rekor. Bahkan S&P 500 mencatat rekor penutupan ke-34 pada tahun 2024. Sementara Dow Jones Industrial Average tumbuh  0,17%, atau 67,87 poin, berakhir di 39.375,87.

Sejalan dengan hal itu, pergerakan S&P 500 tahun ini telah meningkat sebesar 16,7%, dengan indeks ini mencatat minggu positif keempat dalam lima minggu terakhir.

Hal itu sejalan prediksi investor bahwa setiap pelemahan ekonomi di akhir tahun ini akan diimbangi dengan penurunan suku bunga Federal Reserve. Di samping itu, keuntungan year-to-date Nasdaq adalah 22,3%.

Data tenaga kerja yang dirilis pada Jumat pagi menunjukkan peningkatan 206.000 dalam nonfarm payrolls di bulan Juni. Akan tetapi terdapat sedikit kenaikan dalam tingkat pengangguran, yakni naik menjadi 4,1%. Para ekonom sebelumnya memperkirakan tingkat pengangguran akan tetap stabil di 4%.

Kemudian imbal hasil obligasi turun, menyusul laporan yang menunjukkan ekspektasi kenaikan pengangguran. Pasar memperkirakan The Fed untuk memangkas suku bunga akhir tahun ini.

Menurut FedWatch Tool dari CME Group, para investor meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga di bulan September, dengan peluang penurunan seperempat poin atau meningkat sekitar 77%, naik dari 64% seminggu yang lalu.

Kepala Strategi Global di Principal Asset Management, Seema Shah mengatakan bahwa turunnya revisi data untuk bulan-bulan sebelumnya dan kenaikan tingkat pengangguran meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang.

Tak hanya itu, hal ini disambut baik oleh pasar obligasi. Namun, kata Shah, data tersebut juga menimbulkan sedikit kekhawatiran tentang arah ekonomi AS.

 “Sejumlah besar data ekonomi menunjukkan pelemahan, bahkan laporan hari ini menambah gambaran tersebut,” kata Shah dikutip CNBC, Senin (8/7). 

 Saham Tesla tumbuh lebih dari 2%, dengan kenaikan mingguan mencapai sekitar 27%. Sementara saham Apple melonjak lebih dari 2% mencapai level tertinggi sepanjang masa. Namun, Nvidia turun hampir 2% dan masih menguat sekitar 1,9% sepanjang minggu ini.

 Ketiga indeks utama mengakhiri minggu ini dengan hasil positif. Nasdaq Composite naik 3,5%, S&P 500 terangkat hampir 2% selama periode tersebut. Dow Jones berkinerja sedikit lebih rendah, naik hampir 0,7%. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...