BRI Danareksa Prediksi Kinerja ASII Membaik di Semester I 2024
BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan kinerja PT Astra International Tbk (ASII) pada semester I 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan kuartal I 2024. Hal itu didorong oleh keuangan yang positif dan kenaikan laba bersih meskipun kinerja dari segmen otomotif masih lemah.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Richard Jerry dan Christian Sitorus memproyeksikan pendapatan bisnis otomotif ASII pada semester I 2024 akan turun sebesar 13% sedangkan laba operasi turun 45%. Richard dan Christian juga menyebutkan bahwa pada kuartal II 2024, segmen otomotif ASII mungkin akan melemah. Meski demikian, segmen keuangan yang solid akan menjadi penyeimbang kinerja keseluruhan perusahaan.
BRI Danareksa memperkirakan pendapatan ASII dari segmen otomotif akan melemah karena penjualan mobil turun pada semester pertama 2024 turun 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini diperkirakan akan membuat pertumbuhan pendapatan dari segmen otomotif hanya sebesar 13% sedangkan laba operasi di segmen ini meningkat 45% dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, BRI Danareksa menyebut pendapatan dan laba operasi segmen otomotif pada paruh pertama 2024 masih sejalan dengan pola musiman. Hal itu karena lemahnya volume penjualan mobil dapat diimbangi sebagian oleh volume penjualan sepeda motor yang lebih kuat, yang hanya turun 1% dibandingkan tahun sebelumnya.
BRI Danareksa memperkirakan pendapatan ASII lebih kuat pada kuartal kedua 2024 dengan didorong oleh penjualan mobil. Sementara itu, pendapatan dari penjualan sepeda motor diperkirakan akan melambat karena pengetatan standar penjaminan dalam pembiayaan sepeda motor yang akan mempengaruhi penjualan.
“Kami memperkirakan margin otomotif akan mencapai 1,7% pada kuartal kedua tahun 2024 (dibandingkan dengan 1,5% pada kuartal pertama 2024),” tulis Richard Jerry CFA dan Christian Sitorus dalam risetnya, dikutip Senin (22/7).
Hal itu disebabkan karena mereka menilai tidak melihat adanya perubahan signifikan dalam komposisi penjualan mobil pada kuartal kedua, meskipun angka penjualan mobil lebih lemah. Selain itu, data harga BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan bahwa diskon yang diberikan relatif terbatas, berkat tingkat persediaan yang tetap sehat.
Pendapatan Segmen Keuangan Naik
Di segmen keuangan, BRI Danareksa memperkirakan pendapatan dan laba operasi ASII akan meningkat sebesar 12% dan 18% dibandingkan tahun sebelumnya pada semester pertama 2024. Kenaikan ini akan mencakup 51% dan 55% dari estimasi BRI Danareksa, lebih tinggi dari rata-rata musiman yang biasanya sekitar 48% dan 46%.
Tak hanya itu, kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan pesat dalam pembiayaan kendaraan roda dua dan roda empat sepanjang tahun fiskal 2023, yakni naik 19% (yoy). ASII juga berhasil mencatat efisiensi biaya operasional.
Mereka juga memperkirakan segmen alat berat, yang ditopang oleh PT United Tractors Tbk (UNTR), akan memberikan kontribusi yang kuat terhadap pendapatan ASII pada semester pertama tahun 2024. Tak hanya itu, pendapatan dan laba operasi segmen alat berat ASII diperkirakan akan turun 0,5% dan meningkat 25% secara kuartalan pada kuartal kedua 2024. Hal itu mencakup 55% dan 57% dari estimasi BRI Danareksa, lebih tinggi dari rata-rata musiman yang biasanya sekitar 50% dan 47%.
Secara keseluruhan, mereka memperkirakan pendapatan, laba operasi, dan laba bersih konsolidasi ASII pada semester pertama tahun 2024 akan turun masing-masing sebesar 7% dan 3%, dan 7%. Meskipun demikian, angka ini masih diharapkan mencapai 51%, 55%, dan 54% dari estimasi BRI Danareksa, serta lebih tinggi dari rata-rata musiman 48%, 48%, dan 50%.
“Penjualan mobil di semester kedua tahun 2024 diperkirakan akan menjadi pendorong penting bagi pendapatan ASII,” tambahnya.
Richard dan Christian memperkirakan penjualan mobil roda empat akan tumbuh sebesar 12% pada semester kedua tahun 2024 dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024. Ini sesuai dengan pola musiman di mana sekitar 53% dari total penjualan biasanya terjadi di paruh kedua tahun. Pertumbuhan ini akan didorong oleh peluncuran model-model baru, seperti facelift pada produk Toyota.
Dengan demikian, BRI Danareksa tetap merekomendasikan investor untuk membeli saham ASII dengan target harga Rp 5.100. Saat ini, ASII diperdagangkan dengan rasio harga terhadap pendapatan (P/E) sebesar 5,6 kali, yang merupakan 1,5 standar deviasi di bawah rata-rata 8 tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa pasar sudah memperhitungkan potensi pendapatan yang rendah.
Kendati demikian, risiko utama yang dapat menghambat pertumbuhan ini adalah jika tidak ada peluncuran model baru yang signifikan di semester kedua tahun 2024. Faktor lainnya adalah penetrasi pasar yang agresif dari kendaraan roda empat Cina yang berpotensi menggerus pangsa pasar ASII.