Esta Indonesia Patok Harga IPO Rp 200 per Saham, Incar Dana Rp 164,50 M
Emiten sarang burung walet, PT Esta Indonesia Tbk (NEST), mematok harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) Rp 200 per saham. Berdasarkan prospektus yang diterbitkan, harga saham perdana tersebut merupakan nilai atas dari harga penawaran awal di rentang Rp 160–Rp 200 per lembar.
Dari aksi tersebut, perusahaan berpotensi meraup dana segar maksimal Rp 164,50 miliar dari IPO. Esta Indonesia dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2024.
Emiten sektor konsumer non siklikal tersebut melepas maksimal 822,50 juta lembar saham atau 20% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Adapun PT KGI Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam penawaran saham perdana NEST.
Esta Indonesia berencana menggunakan 7,57% dari dana hasil IPO untuk belanja modal. Perusahaan berencana membeli enam bidang tanah dan bangunan yang nantinya akan dimanfaatkan oleh perseroan sebagai rumah sarang burung walet yang berlokasi di Poso, Sulawesi Tengah.
Selanjutnya sekitar 18,93% akan digunakan oleh perseroan untuk penyetoran modal kepada entitas anak, yaitu PT Tunas Esta Indonesia (PT TEI). Dana ini selanjutnya akan digunakan PT TEI sebagai belanja modal untuk pembelian enam bidang tanah dan bangunan yang akan digunakan sebagai kantor operasional PT TEI.
Tanah yang dibeli juga akan digunakan untuk pabrik dengan estimasi kapasitas produksi sebesar 35 ton per tahun dan terletak pada satu area yang sama. Esta Indonesia akan menggunakan sisa dana IPO untuk modal kerja demi mendukung pertumbuhan perseroan.
Adapun pos untuk modal kerja digunakan di antaranya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji, dan pembelian alat dan bahan pendukung kegiatan operasional. Penggunaan lain untuk membiayai kegiatan operasional.
Kemudian untuk menarik minat investor, di dalam prospektus, NEST juga berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 30% atas laba bersih tahun berjalan perseroan.
Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih tahun berjalan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2023 tercatat sebesar Rp 25,84 miliar. Nilai ini naik Rp 16,07 miliar dibandingkan dengan laba bersih yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 9,7 miliar.
Profil Esta Indonesia
Esta Indonesia didirikan pada 2000 sebagai bisnis keluarga. Dengan pengalaman lebih dari 24 tahun, perusahaan ini telah memproduksi sarang burung walet untuk pasar global. Pabrik perusahaan berlokasi di Terboyo Industrial Park, Semarang. Perusahaan memiliki sembilan rumah burung walet dan berencana terus menambah jumlahnya, terutama di Kawasan Timur Indonesia.
Dengan keahlian dalam budidaya burung walet, Esta Indonesia telah menyediakan teknologi budidaya kepada peternak walet. Saat ini, perusahaan bekerja sama dengan peternak kecil dan pengusaha UMKM dalam pengolahan walet, memberikan bimbingan teknis, dan bantuan permodalan. Perusahaan juga berperan dalam pemasaran produk.