Harga Saham Intel Merosot ke Level Terendah dalam 50 Tahun Pasca Umumkan PHK

Hari Widowati
5 Agustus 2024, 07:13
Harga saham Intel merosot ke level terendah dalam 50 tahun terakhir pada hari Jumat (2/8).
Dok. Intel Corp
Logo Intel di depan kantor pusat perusahaan yang berada di Santa Clara, California, Amerika Serikat (AS).
Button AI Summarize

Harga saham Intel merosot ke level terendah dalam 50 tahun terakhir pada hari Jumat (2/8). Penurunan harga saham produsen cip ini terjadi setelah perusahaan melaporkan pendapatan yang meleset dan mengumumkan restrukturisasi besar-besaran dengan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 15.000 karyawannya.

Sahamnya anjlok 26% menjadi US$21,48 (Rp 344.088) pada penutupan perdagangan Jumat. Ini adalah penurunan terburuk kedua yang pernah terjadi untuk saham tersebut, setelah penurunan 31% pada bulan Juli 1974, yang terjadi tiga tahun setelah IPO Intel. Kapitalisasi pasar perusahaan sekarang berada di bawah US$100 miliar (Rp 1.601,9 triliun).

Aksi jual yang dramatis ini berkontribusi pada penurunan 2,4% pada Nasdaq dan menurunkan saham-saham semikonduktor global. Harga saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. - yang dikenal sebagai TSMC - ditutup 4,6% lebih rendah di Taiwan, sedangkan harga saham Samsung turun lebih dari 4% pada akhir sesi di Korea Selatan. TSMC adalah produsen cip terbesar di dunia, sementara Samsung adalah perusahaan semikonduktor memori terbesar di dunia.

Kinerja Intel Jeblok

Intel membukukan kerugian bersih sebesar US$1,61 miliar (Rp 25,79 triliun) pada semester I 2024. Padahal, perusahaan masih mencatatkan laba bersih sebesar US$1,48 miliar (Rp 23,71 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut data LSEG, laba per saham Intel yang disesuaikan sebesar 2 sen (Rp 320,38) jauh di bawah estimasi rata-rata analis sebesar 10 sen (Rp 1.601,9). Pendapatan perusahaan juga meleset dari ekspektasi.

Intel mengatakan tidak akan membayar dividen pada kuartal keempat fiskal 2024 dan menurunkan perkiraan belanja modal setahun penuh lebih dari 20%. Perusahaan mengatakan akan memberhentikan lebih dari 15% karyawannya sebagai bagian dari rencana pengurangan biaya sebesar US$10 miliar (Rp 160,19 triliun).

"Ini adalah restrukturisasi Intel yang paling substansial sejak transisi mikroprosesor memori empat dekade lalu," kata CEO Intel Pat Gelsinger kepada Jon Fortt dari CNBC, dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Jumat (2/8). "Kami telah menyusun sebuah perjalanan yang berani untuk membangun kembali perusahaan ini, dan kami akan menyelesaikannya."

Gelsinger dalam konferensi dengan para analis menyatakan keputusan perusahaan untuk memproduksi cip Core Ultra PC dengan lebih cepat yang dapat menangani beban kerja kecerdasan buatan turut berkontribusi terhadap kerugian tersebut. Perusahaan mengatakan bahwa harga cip Intel lebih kompetitif daripada yang direncanakan selama kuartal tersebut.

Perubahan harga ini dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang kecerdasan buatan (AI) dari AMD, Qualcomm, dan perusahaan lain telah bekerja untuk mengambil pangsa pasar dari Intel.

Gelsinger menyebut pemutusan hubungan kerja terhadap 15% karyawan akan dilakukan tahun ini. Ini adalah pemutusan hubungan kerja terbesar dari semua pemutusan hubungan kerja yang terdaftar di Layoffs.fyi, pelacak industri yang telah beroperasi sejak Maret 2020.

Saham Produsen Cip Tertekan Dugaan Monopoli

Saham-saham produsen cip semakin tertekan dengan laporan The Information yang menyebut pembuat cip AI Nvidia
menjadi subjek investigasi antimonopoli Departemen Kehakiman AS (DOJ). DOJ sedang melihat laporan yang menyatakan perusahaan tersebut diduga menyalahgunakan dominasi pasarnya di bidang AI.

Menanggapi hal ini, juru bicara Nvidia mengatakan bahwa perusahaan menang berdasarkan prestasi."Kami bersaing berdasarkan investasi dan inovasi selama puluhan tahun, dengan cermat mematuhi semua hukum, membuat NVIDIA tersedia secara terbuka di setiap cloud dan on-prem untuk setiap perusahaan, dan memastikan bahwa pelanggan dapat memilih solusi apa pun yang terbaik untuk mereka," kata juru bicara tersebut kepada CNBC.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa Nvidia dengan senang hati memberikan informasi apa pun yang dibutuhkan oleh regulator. CNBC juga telah menghubungi DOJ terkait laporan tersebut.

Harga saham pesaing Samsung, SK Hynix, yang memasok raksasa AS Nvidia, juga turun tajam dan merosot lebih dari 10%. Aksi jual terhadap saham-saham teknologi berlanjut di Eropa. Saham ASML yang menjual alat-alat utama yang diperlukan untuk membuat cip mutakhir, turun bersama dengan STMicroelectronics dan Infineon.

VanEck Semiconductor ETF, yang memiliki portofolio saham-saham teknologi, turun 5,5% pada hari Jumat (2/8) setelah anjlok 6,5% sehari sebelumnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...