Wall Street Gagal Pulih karena Saham Nvidia, Tesla, Induk Instagram Anjlok

Nur Hana Putri Nabila
8 Agustus 2024, 06:14
Bursa efek New York atau Wall Street, vidia, instagram, meta
NYSE
Bursa efek New York atau Wall Street
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks bursa saham Amerika Serikat Wall Street merosot pada perdagangan Rabu (7/8) setelah upaya pasar untuk sepenuhnya pulih dari aksi jual pada Senin (5/8) tidak berhasil.

Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 38.763,45. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,77% menjadi 5.199,50 dan Nasdaq Composite tergelincir 1,05% ditutup ke level 16.195,81.

Selama sesi tertinggi, Dow Jones melonjak 480,30 poin dan S&P 500 melesat 1,73%. Tak hanya itu, Nasdaq yang sangat dipengaruhi oleh saham teknologi naik lebih dari 2%.

Setelah sempat rebound sejenak, harga saham Nvidia dan beberapa saham teknologi besar lainnya turun, sehingga indeks utama melorot pada perdagangan sore. Harga saham Nvidia tergelincir 5,1%, Tesla 4,4%, dan Meta Platforms 1%.

Begitu juga saham Super Micro Computer anjlok 20,1% setelah laporan pendapatan fiskal kuartal keempat tidak mencapai estimasi analis.

Selain itu, imbal hasil Treasury 10 tahun yang menjadi acuan melanjutkan kenaikan enam basis poin menjadi 3,95%. Hal ini menandai kembalinya imbal hasil ke level sebelum laporan pekerjaan yang lemah pada Jumat minggu lalu, yang meningkatkan kepanikan investor akan penurunan ekonomi.

Kemudian indeks Volatilitas Cboe yang dikenal sebagai ‘pengukur ketakutan’ Wall Street, terakhir diperdagangkan mendekati 28 setelah sebelumnya jatuh ke level terendah 22 pada Rabu. Penurunan tajam dari sekitar 65 pada Senin menunjukkan ketakutan investor telah berkurang, namun masih tetap tinggi dibandingkan dengan level awal bulan.

Sementara itu, Pakar Strategi Investasi Senior di Allianz Investment Management Charlie Ripley mengatakan, ada sedikit kepastian selama beberapa hari terakhir bahwa keadaan telah sedikit lebih tenang. Akan tetapi, ia menyadari masih ada beberapa hal yang tidak diketahui di depan mata.

“Seperti seberapa banyak lagi yang akan terjadi pada carry trade yen Jepang, serta hambatan geopolitik,” kata Ripley dikutip CNBC, Kamis (8/8).

Sebelumnya pada Selasa (6/8), S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 1%, serta Dow Jones hampir 300 poin. Apabila melihat pergerakan pada Senin (5/8), Dow dan S&P 500 mencatat sesi terburuk sejak 2022, yang dipicu oleh kekhawatiran resesi dan pelonggaran perdagangan yen.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...