IHSG Berpotensi Konsolidasi Jelang Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Sahamnya

Ringkasan
- Indeks Wall Street AS anjlok akibat ketidakpastian ekonomi dan kekhawatiran pemulihan ekonomi tertunda. Penurunan didorong oleh turunnya saham perusahaan teknologi seperti Apple dan Alphabet, serta Accenture yang kehilangan kontrak pemerintah.
- Federal Reserve mempertahankan suku bunga dan memperkirakan dua kali penurunan suku bunga pada 2025. Ketua Fed menyoroti tarif sebagai faktor yang perlu diperhatikan karena berpotensi menekan perekonomian.
- Investor khawatir akan potensi resesi AS, meskipun ada keyakinan bahwa resesi tidak akan terjadi. Pasar menunggu dampak kebijakan tarif dan pembebasan tarif impor dari Kanada dan Meksiko.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berpotensi konsolidasi ke kisaran 7.230-7.250 di Jumat (8/9). Pintraco Sekuritas menyatakan ada beberapa sentimen yang mempengaruhi IHSG.
Cina dijadwalkan merilis tingkat inflasi bulan Juli 2024 pada hari ini, di mana pasar memperkirakan tingkat inflasi di Cina naik menjadi 0.3% yoy di Juli 2024 dari 0.2% yoy di Juni 2024. Kondisi ini memperkuat indikasi pemulihan konsumsi domestik, meski terbatas.
Perbaikan indeks pengangguran di Amerikaa Serikat di pekan lalu memang memicu kenaikan lanjutan U.S. 10-year Bond Yield. Namun, kondisi ini tidak akan mengubah peluang pemangkasan sukubunga acuan the Fed sebesar 50 bps di September 2024.
''Bank Sentral Eropa justru diragukan, mengingat inflasi Jerman dan Euro Area cenderung kembali persisten setelah pemangkasan suku bunga acuannya di Juni 2024 lalu'' tulis Phintraco Sekuritas dalam riset resminya Jumat (9/8).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), dan PT Gas Negara Tbk (PGAS).
Adapun, IHSG) ditutup merosot 17,01 poin atau 0,24% ke level 7.195 pada perdagangan kemarin Kamis (8/8). Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi sahamnya mencapai Rp 8,70 triliun dengan volume 15,47 miliar saham dan frekuensi sebanyak 921.790 kali.
Sebanyak 265 saham menguat, 295 saham terkoreksi, dan 226 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sore ini mencapai Rp 12.208 triliun.