Wall Street Naik usai Data Positif Konsumen dan Tenaga Kerja Positif
Membuat ringkasan dengan AI
Indeks bursa Amerika Serikat Wall Street naik pada Kamis (15/8) usai rilis data konsumen dan tenaga kerja menunjukkan arah positif. Kedua data itu meningkatkan kepercayaan investor terhadap ekonomi dan meredakan kekhawatiran resesi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 554 poin atau 1,39% menjadi 40.563,06, S&P 500 naik 1,61% menjadi 5.543,22, mencatat kenaikan selama enam hari berturut-turut. Nasdaq Composite melonjak 2,34% dan ditutup pada 17.594,50. Pasar secara keseluruhan naik sekitar 8% sejak level terendah intraday pada 5 Agustus.
Penjualan ritel pada Juli meningkat 1% dan melampaui perkiraan Dow Jones sebesar 0,3%, sedangkan jumlah klaim pengangguran mingguan turun. Hal tersebut mendorong investor yang tengah mencoba bangkit dari penurunan di awal Agustus sebab laporan pekerjaan yang kurang memuaskan.
Ketiga indeks utama AS saat ini diperdagangkan di atas level penutupan pada 2 Agustus, sesi sebelum penurunan tajam pasar saham global pada 5 Agustus. Anjloknya bursa AS saat itu sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi dan penghentian perdagangan mata uang yang sering digunakan oleh hedge fund.
Kepala Ekonom Wolfe Research Stephanie Roth mengatakan, data penjualan ritel dan klaim pengangguran yang solid hari ini menjadi pengingat bahwa ekonomi AS tidak sedang dalam keadaan krisis.
“Ya, momentum ekonomi telah mendingin, tetapi kita tampaknya tidak akan menuju resesi dalam waktu dekat,” kata Roth, dikutip dari CNBC pada Jumat (16/8).
Sejalan dengan itu, rilisnya data inflasi yang positif minggu ini meredakan kepanikan investor akan resesi. Rilis data ekonomi hari Kamis juga memicu kenaikan saham setelah penurunan tajam global pekan lalu.
Saham Walmart, salah satu komponen indeks Dow naik 7% setelah melaporkan prospek yang lebih baik dan pendapatan yang melampaui ekspektasi analis. Saham Cisco Systems juga melonjak 7% setelah mengumumkan laba kuartal keempat yang positif dan rencana pemangkasan tenaga kerja globalnya.
